Seks Bertukar Pasangan Lebih Beresiko Terkena Penyakit Kelamin Daripada Pakai Jasa PSK

Melakukan seks dengan bertiukar pasangan tentu berisiko terkena penyakit kelamin seperti halnya seks bebas.

Editor: Suci Rahayu PK
Ilustrasi 

Satu dari sembilan pasien adalah seorang swinger, dengan usia rata-rata 43 tahun.

Secara keseluruhan, ditemukan tingkat gabungan penyakit menular seksual Chlamydia dan gonore menjangkiti lebih dari 10 persen di antara orang-orang normal, 14 persen di antara pria gay, di bawah 5 persen pada wanita PSK, dan 10,4 persen di kalangan swingers.

Baca: Berakhir Tragis di Tangan Soeharto, Jenderal Cerdas Otak Dibalik Kalahnya Pasukan SAS di Kalimantan

Swinger wanita memiliki tingkat infeksi yang lebih tinggi daripada pria dewasa.

Satu dari 10 swinger yang lebih tua memiliki penyakit seksual Chlamydia dan sekitar satu dari 20 memiliki kencing nanah (gonore).

Chlamydia adalah penyakit menular seksual yang paling umum di kalangan wanita dan 70 persen kasus tidak menunjukkan gejala yang jelas.

Infeksi bakteri dapat menyebabkan penyakit radang panggul, kehamilan ektopik dan infertilitas.

Gonore adalah infeksi bakteri lain yang juga dapat menyebabkan infertilitas jika tidak ditangani.

Niekamp mengatakan bahwa jika kelompok seperti orang muda, pria gay dan PSK relatif mudah untuk melakukan perawatan kesehatan untuk identifikasi dan penanganan dini, para swinger justru umumnya komunitas yang tersembunyi.

"Itu membuat mereka (swinger) sangat sulit dijangkau," katanya.

"Karena mereka begitu tersembunyi dan dalam beberapa hal juga terstigmatisasi, sulit bagi mereka untuk melakukan tes dan pengobatan IMS." (Intisari)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved