Pedagang Kecewa Pasar Sengeti Baru Batal Dibangun

Batalnya pembangunan di Pasar Sengeti Kabupaten Muarojambi membuat pedagang yang berjualan di Pasar Sengeti kecewa.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/SAMSUL BAHRI
Pasar Sengeti 

Laporan Wartawan Tribun Jambi Samsul Bahri

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Batalnya pembangunan di Pasar Sengeti Kabupaten Muarojambi membuat pedagang yang berjualan di Pasar Sengeti kecewa. Hal tersebut disebabkan gagalnya pembangunan Pasar Sengeti bukan kali ini, melainkan ini sudah kedua kalinya.

Kekecewaan ini disampaikan oleh Jamilah, pedagang sayuran di Pasar Sengeti. Ia mengatakan seharusnya pembangunan Pasar Sengeti menjadi prioritas dalam pembangunan Pemerintah Kab. Muarojambi.

Baca: Baru 132 dari 309 Penyelenggara Negara di Tanjabbar Lapor e-LHKPN

"Ini sudah dua kali gagal, artinya pemerintah belum benar-benar memprioritaskan Pasar Sengeti untuk pembangunan. Artinya kami pedagang sekarang cuma minta pemerintah perhatianlah dengan kami pedagang Pasar Sengeti ini," jelasnya.

Jamilah menambahkan harapannya kepada pemerintah daerah, untuk saat ini dengan tidak dibangunnya Pasar Sengeti, Ia meminta agar Pasar Sengeti yang lama untuk ditata dan dibersihkan.

"Iya kami minta pemerintah untuk bagusinlah pasar yang ada sekarang. Tengoklah sekarang kan," sebutnya.

Sebelumnya diberitakan pembangunan Pasar Sengeti Kabupaten Muarojambi yang menggunakan Dana Tugas Pembantuan (DTP) yang diberikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 5,7 M direncanakan selesai tahun 2018 ini.

Namun, pembangunan tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Muarojambi, Nur Subiantoro tidak dapat terealisasikan.

Baca: Perwakilan Kotura Merasa Prihatin dengan Pembakaran Truk Batu Bara di Desa Rantau Puri

Baca: Dinas Sosial Harapkan Anggaran Pembinaan Untuk Orang Gila dan Eks-PSK

Hal lain dikatakan oleh, Aisyah pedagang sayur lainnya yang meminta agar Pasar Sengeti yang ada saat ini untuk lebih diperhatikan. Apalagi saat ini kondisi pasar semakin hari semakin sempit karena jumlah pedagang semakin banyak.

"Ya kalo kita lihat sekarang keadaannya pedagang juga banyak jualan di pinggir jalan. Jadi semrawut. Kita harapkan pemerintah lebih perhatian lah ke pasar," harapnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved