Perwakilan Kotura Merasa Prihatin dengan Pembakaran Truk Batu Bara di Desa Rantau Puri

Laporan Wartawan Tribunjambi.com Abdullah Usman 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Kecelakaan yang menewaskan seorang pelajar di Desa Rantau Puri Kabupaten Batanghari, selain menyulut emosi warga juga menimbulkan kekecewaan dari pihak asosiasi truk batubara, Senin (8/10).

Pascakecelakaan dan sempat terjadi pembakaran truk serta sweeping dari warga, membuat jalur truk batu bara harus dialihkan untuk tidak melintasi Desa Rantau Puri. 

Baca: Dinas Sosial Harapkan Anggaran Pembinaan Untuk Orang Gila dan Eks-PSK

Koordinator Wilayah Asosiasi Sopir Angkutan Batubara Batanghari (Kotura), Tony mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Ia berharap semua pihak dengan cepat mengantisipasi pascakejadian. Saat ini dari asosiasi bersama aparat kepolisian masih di lapangan melakukan koordinasi. 

"Kami prihatin dan kecewa dengan peristiwa ini, kami dari asosiasi terus melakukan pembinaan dengan merubah pola pikir para sopir. Bahkan shock terapi pun kami lakukan agar pola pikir sopir berubah," ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan ponsel pribadinya.

Pihaknya juga berharap agar warga tidak melakukan anarkis dengan melakukan aksi dan merusak serta membakar kendaraan.  

"Dengan keadaan ini, jelas saya pribadi prihatin dan kecewa," ujarnya.

Sementara itu, terkait terjadinya kecelakaan tersebut Kasat Lantas Polres Batanghari, AKP Nafrizal, melalui Kanit Laka Ipda Oyon Zaidi membenarkan, merenggut korban jiwa.

Baca: TPID Diharapkan Bisa Inovatif dan Peka Terhadap Kebutuhan Masyarakat Desa

Baca: Positif Gunakan Narkoba, Warga Binaan Lapas Bangko akan Dipindahkan ke Sabak

"Ya benar, kejadiannya sekitar pukul 15.00 WIB. Korban adalah pelajar pengendara sepeda motor tewas di TKP, sementara truk dibakar massa," pungkasnya.