Niatnya Jadi PNS Pupus, Honorer K2 di Merangin Nangis
Honorer K2 di Merangin bukan hanya terkendala umur, tapi juga terbentur dengan syarat pendidikan Stara Satu (S1).
Penulis: Muzakkir | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan Wartawan Tribunjambi Muzakkir
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO -- Pemerintah Kabupaten Merangin mendapatkan jatah formasi CPNS sebanyak 297 orang. Dari ratusan itu formasi untuk K2 hanya 49 orang, namun disyaratkan untuk lulusan sarjana.
Karena tidak ada formasi untuk jenjang pendidikan SMA, beberapa orang honorer mendatangi kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Merangin.
Mereka datang untuk menanyakan bagaimana nasib mereka di K2 sebab mereka sudah mengabdi bertahun-tahun.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Merangin Nasution, mengakui ada honorer K2 yang kecewa dan mendatangi kantor BKPSDM Merangin.
"Iya, ada beberapa orang honorer K2 di Merangin kecewa dan menangis menemui saya di kantor. Tapi harus berbuat apa, karena syarat dan peraturan ikut tes CPNS ini umurnya harus maksimal umur 31 ke bawah. Sementara, banyak tenaga honorer K2 kita umurnya sudah tua dan lewat umur," katanya.
Baca: Terganjal Aturan, Niat Honorer K2 di Merangin jadi PNS Pupus
Nasution menjelaskan, jika honorer K2 di Merangin bukan hanya terkendala umur, tapi juga terbentur dengan syarat pendidikan Stara Satu (S1).
"Selain umur, para honore K2 ini juga terkendala syarat pendidikan terakhir minimal Ijazahnya S1, yang mengikuti wisuda tahun 2013 ke atas. Dan bagi para honorer K2 yang ingin ikut, tunggu saja sebelum tanggal 26 September 2018, itu akan kita keluarkan untuk jadwal dan syarat penerimaan CPNS di lingkup Merangin," terang Nasution.
Dia mengaku sangat prihatin atas kondisi honorer K2 Merangin. Namun ia berharap, honorer K2 yang jumlahnya 600an orang itu tetap bersabar, menanti adanya pengangkatan CPNS untuk ke depannya.
"Sekarang ini memang belum ada pengangkatan honorer K2, tetapi kita minta ratusan honorer K2 di Merangin untuk bersabar, mana tau nanti mendadak ada pengangkatan honorer K2 dari Kemenpan RB pusat," pungkasnya.