Sejarah Indonesia
Keberadaan Soeharto & Istri Terungkap di Malam Mencekam Penculikan 7 Jenderal Pada G 30S PKI
Para Jenderal ini dituding merupakan anggota Dewan Jenderal yang dituduh bakal melakukan kudeta.
TRIBUNJAMBI.COM - Meletusnya peristiwa Gerakan 30 September G30S PKI dan lahirnya Supersemar menjadi momentum naiknya Soeharto ke tampuk pimpinan Republik Indonesia.
G30S PKI meletus pada Kamis malam dan jumat dinihari tanggal 30 September 1965.
Para Jenderal angkatan darat diculik dan dibunuh di Lubang Buaya.
Para Jenderal ini dituding merupakan anggota Dewan Jenderal yang dituduh bakal melakukan kudeta.
Yang kemudian menjadi pertanyaan, di mana posisi Soeharto ketika terjadi aksi penculikan besar-besaran terhadap para jenderal TNI AD?
Benarkah Soeharto akan diracun seorang wanita yang mengaku sebagai anak Soeharto?
Postur tubuhnya tak terlalu tinggi.
Umurnya, kira-kira lebih dari 50 tahun. Ketika berbicara, laki-laki tak dikenal itu selalu menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia.

Pria keturunan India itu, suatu hari mampir ke rumah Soeharto di Jl Agus Salim, Jakarta.
Ketika itu Soeharto berpangkat mayor jenderal dan menduduki posisi cukup penting--Pangkostrad.
Entah siapa yang mengajak pria itu mampir ke rumah Pangkostrad.
Yang jelas, pria itu diterima Ibu Tien Soeharto, sang pemilik rumah.
Setelah dipersilakan duduk, pria itu menawarkan barang dagangannya, berupa batu-batu permata yang berwarna-warni.
Baca: Formasi CPNS 2018 Lulusan SMA Kemenkuhman 878 Jabatan untuk Sipir, Cek Disini
Baca: Susunan Lengkap Nama Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, Ada Tim Penugasan Khusus
Sayangnya ketika berbagai jenis permata itu ditunjukkan, Ibu Tien tidak begitu tertarik.
Pria itu lalu mengeluarkan ‘jurus’ baru, mengaku bisa meramal nasib seseorang.