Digunakan Dalam Pilpres 2019, Ternyata Angka 1 dan 2 Miliki Fakta Matematika dan Mitos Kebudayaan
Selain digunakan dalam di Pilpres 2019, angka 1 dan 2 ternyata miliki mitos dan kebiasaan tersendiri.
TRIBUNJAMBI.COM - Selain digunakan dalam di Pilpres 2019, angka 1 dan 2 ternyata miliki mitos dan kebiasaan tersendiri.
Penetapan dan pengundian nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2019, digelar Jumat (21/9/2018).
Masing-masing pendukung calon tentu memiliki keinginan mendapat nomor urut tertentu. Hal itu tentu akan mempengaruhi cara untuk kampanye, termasuk pembuatan yel-yel.
Berikut ini hal-hal, kebiasaan dan mitos terkait angka 1 dan 2.
Angka 1
Angka 1 merupakan sebuah angka, sistem bilangan dan nama dari glyph yang mewakili angka tersebut. Angka ini merupakan bilangan asli di antara 0 dan 2.
Angka ini mewakili hal tunggal. Satu kadang-kadang disebut sebagai tunggal atau unit. Sebagai angka ordinal ditulis: ke-1 dan dibaca kesatu, atau juga dipakai istilah-istilah pertama dan sulung.
Dalam matematika, 1 merupakan angka identitas dalam perkalian. Semua bilangan dikali, dibagi dan dipangkatkan 1 hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
Baca: Presiden PKS Sohibul Iman Ucap Alhamdulillah Prabowo-Sandi Dapat Nomor Urut Dua
Baca: Ini Nama-nama Anggota KPU Tambahan Terpilih di 7 Kabupaten di Jambi
Fakta tentang angka 1
Angka 1 juga merupakan angka pertama dan kedua dalam deretan Fibonacci, dan merupakan angka pertama dalam banyak deretan-deretan yang lain di dalam matematika.
Angka 1 merupakan perkalian kosong.
Angka 1 adalah bilangan bulat positif ganjil terkecil.
Angka 1 merupakan salah satu angka pembagi harmonis.
Angka 1 seringkali dipakai untuk mewakili pernyataan 'benar' dalam sistem Boolean pada ilmu komputer.
Angka 1 merupakan sebuah bilangan prima (walaupun saat ini sedang dikaji ulang apakah benar 1 termasuk di dalam bilangan prima dan bilangan komposit). Definisi bilangan prima adalah bahwa bilangan tersebut hanya dapat dibagi oleh angka 1 dan bilangan itu sendiri. Angka 1 dapat tidak dianggap sebagai bilangan prima karena angka 1 merupakan satu-satunya bilangan prima yang hanya memiliki satu pembagi.