Digunakan Dalam Pilpres 2019, Ternyata Angka 1 dan 2 Miliki Fakta Matematika dan Mitos Kebudayaan

Selain digunakan dalam di Pilpres 2019, angka 1 dan 2 ternyata miliki mitos dan kebiasaan tersendiri.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden RI sesuai nomor urut. (Grafis Tribun Jambi/Wawan Kurniawan) 

Itu berdasarkan hasil pengundian nomor urut calon presiden-calon wakil presiden yang dilakukan di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (21/9/2018) malam.

KPU menggelar rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut capres-cawapres dalam Pilpres 2019.

Baca: Ketika TNI Bantu Mujahidin Afghanistan, Jalani Misi Super Rahasia yang Jarang Diketahui

Baca: Tak Ingin Mobil Jamuran, Jangan Malas Lap Mobil Setelah Kehujanan

Sebagai informasi, bagi Jokowi dan Prabowo, hasil pengundian nomor urut Pilpres kali ini berbeda dengan Pilpres 2014.

Pada Pilpres 2014, Jokowi yang berduet dengan Jusuf Kalla ketika itu mendapat nomor urut dua. Sementara Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa mendapat nomor urut satu.

Nomor urut tersebut akan dipakai masing-masing kubu selama kampanye hingga hari pemungutan suara pada 17 April 2019.

Acara pengundian nomor urut tersebut dipimpin Ketua KPU Arief Budiman yang didampingi komisioner KPU lain.

Ikut hadir komisioner Bawaslu, jajaran Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, perwakilan Komisi II DPR, para pejabat negara, hingga masyarakat sipil pemantau pemilu.

Dalam acara ini, kedua pasangan capres-cawapres didampingi para ketua umum dan elite parpol pengusung dan pendukung.

Sementara itu, massa pendukung kedua kubu berkumpul di luar kantor KPU.

Panitia membatasi mereka yang diizinkan masuk ke dalam ruangan acara. 
Pada Kamis kemarin, KPU sudah menetapkan kedua pasangan sebagai capres-cawapres.

Setelah prosesi pengambilan nomor urut, acara selanjutnya adalah deklarasi kampanye damai.

Baca: Jelang Lawan Persib, The Jakmania Dilarang Datang ke GBLA

Rencananya, deklarasi akan dilakukan para peserta Pemilu 2019 di Lapangan Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018) pagi.

Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Hanura.

Pasangan Prabowo-Sandiaga diusung Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved