Pakai Pola Edukasi, Bupati Masnah Tanggapi Masyarakatnya yang Masih Pakai Jamban

Masnah mengatakan, persoalan jamban sudah menjadi kebiasaan masyarakat tepian Sungai Batanghari.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Deni Satria Budi
TRIBUNJAMBI/SYAMSUL
Jamban di tepian Sungai Batanghari, yang masih menjadi pilihan masyarakat 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Samsul Bahri

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Fenomena perilaku masyarakat Kabupaten Muarojambi yang masih menggunakan jamban mendapat tanggapan langsung dari Bupati Muarojambi, Masnah Busro.

Ia mengakui memang saat ini, masyarakat di beberapa kawasan Kabupaten Muarojambi, khususnya yang berada di tepian Sungai Batanghari masih menggunakan jamban.

Masnah mengatakan, persoalan jamban sudah menjadi kebiasaan masyarakat tepian Sungai Batanghari. Hal ini lah yang juga menjadi pekerjaan ke depannya untuk mengubah kebiasaan masyarakat.

Baca: Pascakerusuhan di Kerinci, Tiga Tersangka Masih Jalani Proses Pemeriksaan Lebih Lanjut

"Jadi, untuk jamban, itu sudah kebiasaan masyarakat. Jadi, ini harus bekerja sama dengan pak kades dengan dinas kesehatan. Itu harus kita sosialisasikan bagaimana agar pola kebiasaan ini tidak lagi di lakukan," jelasnya.

Ia mengatakan, bahwa di desa-desa sudah mulai di buat WC umum yang dapat di gunakan masyarakat. Namun, memang berdasarkan penjelasan masyarakat, masyarakat masih memilih untuk menggunakan jamban.

Baca: Kabar Ahok Bakal Menikahi Mantan Pengawal Veronica Tan, Ini Fakta Rumah Tangganya

Masnah mengatakan bahwa Ia akan mengintruksikan pada pihak-pihak yang terlibat dalam hal ini termasuk Dinas Kesehatan, camat, kepala desa agar nantinya mensosialisasikan kepada masyarakat. Agar kebiasaan yang belum bisa ditinggalkan masyarakat dapat mengeti.

"Berangsur-angsur kita terus lakukan sosialisasi. Nanti akan kita panggil pihak-pihak terkait. Kita akan mengambil pola dengan mengedukasi pada masyarakat," ujarnya.

Baca: Akan Menikah Lagi, Dikabarkan Ahok Meminang Mantan Ajudan Veronica Tan

"Karena memang dampak tidak hanya pada masyarakat yang menggunakan air tersebut. Terkadang air itu buat mereka untuk mandi. Selain itu, dampak lingkungan juga ada dari kebiasaan tersebut, ini yang perlu kita kasih tahu kepada masyarakat," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, meskipun telah ada WC umum yang di buat pihak desa, masyarakat masih menggunakan jamban dengan alasan lebih praktis. Ini dikatakan Siawa, warga Sungai Aur, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muarojambi.

Baca: Berlindung di Halim, Presiden Soekarno Diminta Dukung G30S/PKI Jawabannya Bikin Mati Kutu Gerakan

Ia mengatakan bahwa, dirumah memang tidak memiliki WC dan mengandalkan jamban yang ada di pingir sungai.

"Iya emang dari dulu kita di sini kek gini. Sebagian adalah yang buat WC dirumah, sebagian masih lah di sungai. Ya mandi, nyuci dan buang air disini," jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved