Petaka di Lubang Jarum
'Lubang Jarum Maut' PETI Kemungkinan Ditutup, 7 Orang Masih Terjebak 42 Meter di Bawah Tanah
“Jika seandainya tidak bisa dievakuasi, lubang jarum tersebut akan ditutup dan menjadi kuburan massal," kata Apani
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Hari ketiga proses evakuasi, tujuh orang penambang yang terjebak di "lubang jarum" 42 meter di bawah permukaan tanah masih belum membuahkan hasil.
Kondisi lokasi "lubang jarum" di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, yang menjadi tempat penambangan emas tanpa izin ( PETI) itu, menyulitkan tim.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Merangin, Apani Saharuddin mengatakan menutup lubang tambang "lubang jarum" akan menjadi jalan terakhir yang dilakukan tim evakuasi. Itu nantinya dilakukan seiring dengan penghentian evakuasi.
Para penambang emas ilegal itu terjebak di bawah tanah sejak Minggu (2/9). Menurut Apani, kecil kemungkinan korban yang terjebak di dalam lubang sedalam sekira 50 meter itu bisa diselamatkan.
"Kemarin, Pak Sekda dan Pak Dandim ke sana. Kata tim di sana, korban sulit dievakuasi," ujarnya, Selasa (4/9).
Meski demikian, menurutnya petugas di lapangan terus berusaha sekuat tenaga untuk mengevakuasi korban. Namun langkah terakahir adalah menjadikan lubang tersebut “kuburan massal” bagi para penambang yang terjebak.
Baca: Petugas Kesulitan Masuk Tambang Lubang Jarum, Masukin Badan Saja Sudah Syukur
Baca: Tiga Hari Terjebaknya Penambang, Polisi Akan Periksa Pemilik Lahan Lubang Jarum
Baca: FOTO-FOTO Evakuasi Penambang Korban Lubang Jarum Merangin
“Jika seandainya tidak bisa dievakuasi, lubang jarum tersebut akan ditutup dan menjadi kuburan massal. Ya harus gimana lagi," imbuhnya.
Pernah dilakukan
Langkah itu pernah ditempuh pada musibah terjebaknya 11 penambang di tambang lubang jarum yang berada di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Merangin. Setelah 13 hari evakuasi tak membuahkan hasil, akhirnya proses penyelamatan tersebut dihentikan. Lalu lubang ditutup.
Menurut Apani, petugas di lapangan masih terus menyedot air sungai yang masuk ke lubang. Melihat kondisi demikian, ada yang menyebut korban tidak mungkin bisa dievakuasi, sebab medan menuju titik lokasi keberadaan korban cukup berbahaya.

Polisi lakukan pemeriksaan
Sementara itu, Kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis AS mengatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap pemilik lahan lubang jarum tersebut.
"Saya sudah minta Kapolres Merangin untuk memeriksa pemilik lahan, termasuk juga yang mengerjakan lahan itu," ujarnya kepada wartawan.
Muchlis AS mengatakan sudah menghubungi Kapolres Merangin, Plt Bupati Merangin, bersama dengan BPBD, Tim SAR, Polri dan TNI untuk membantu evakuasi para korban.
"Kita fokus kepada evakuasi korban dulu," imbuhnya.
Baca: Evakuasi Hari Ketiga, Petugas di Lokasi Masih Berupaya Sedot Air Lubang Jarum