Profil

Mengenal Fajar Wahyuni, Statistisi di BPS Muarojambi yang Berobsesi Buka Sekolah Alam

Mungkin bagi Anda jika ngomongin masalah data atau hal-hal berbentuk data statistik suatu yang susah atau kalau bisa jauh-jauh dari hal itu.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto Mengenal Fajar Wahyuni, Statistisi di BPS Muarojambi yang Berobsesi Buka Sekolah Alam
TRIBUN JAMBI/SAMSUL BAHRI

Laporan Wartawan Tribunjambi.com Samsul Bahri

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Mungkin bagi Anda jika ngomongin masalah data atau hal-hal berbentuk data statistik suatu yang susah atau kalau bisa jauh-jauh dari hal itu. Namun tidak bagi Fajar Wahyuni yang kerap dipanggil Yuni, perempuan kelahiran Jambi 23 Juli 1992 silam.

Fajar Wahyuni yang menyukai kegiatan travelling ini menyukai hal-hal yang berbau statistik. Hal inilah yang membawanya menjadi seorang statistisi di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Muarojambi.

Baca: GALERI FOTO: Libatkan Warga dan Siswa, Mahasiswa Sendratasik Unja Hibur Masyarakat Kuala Tungkal

Sebagai seorang yang bekerja sebagai statistisi Ia paham betul mengenai data-data Kab. Muarojambi terutama terkait dengan data pertanian, industri, pertambangan, energi, dan konstruksi yang ada di Kabupaten Muarojambi.

Perempuan manis, 27 tahun silam yang memiliki kegemaran makan Ice cream ini menceritakan salah satu kegiatannya di BPS Kab. Muarojambi yaitu Survei Ubinan. Ia mengatakan bahwa survei tersebut bertujuan untuk mengetahui berapa produktivitas komoditi yang menjadi target. Salah satu komoditinya padi.

"Dari survei ini, bisa diiketahui juga apakah suatu daerah bisa swasembada pangan atau enggak. Apakah kebutuhan pangan pokok suatu daerah, cukup atau enggak. Apakah pertanian di suatu daerah berhasil atau enggak. Bisa juga diketahui apa aja yang menjadi hambatan petani dalam bertani," jelas perempuan berhijab ini.

Untuk menjadi seorang statistisi bukanlah perkara mudah, sebab memang butuh keahlian dan keilmuan yang mumpuni dalam bidang ini. Yuni, merupakan alumni dari Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) Jakarta Timur, meskipun tidak mudah, namun Yuni mampu menyelesaikan kuliahnya tepat waktu selama empat tahun dan lulus pada tahun 2012.

Baca: Napi yang Kabur dari Lapas Sarolangun, Divonis Atas Kasus Penggelapan Motor

Baca: Tim Gabungan Satgas Karhutla Bungo Tebo Terbentuk, Kita On Call 24 Jam

"Untuk selama proses belajar ya tidak mudah dan tidak sulit. Tapi memang jadi tantangan tersendiri. Tapi alhamdulillah, bisa lulus tepat waktu di tahun 2012. Kemudian magang pada tahun 2013 di BPS RI Jakarta Pusat dan tahun 2014 penempatan di Muarojambi," jelasnya.

Meskipun kegiatannya sehari-hari berkutat dengan data, sosok Yuni ternyata memiliki sisi lain, perempuan yang memilik moto "Just do the best" ini juga memiliki jiwa sosial yang cukup tinggi. Ia bersama temannya terkadang mengumpulkan baju-baju bekas yang kemudian disalurkan untuk orang yang memang membutuhkan.

"Sebenarnya ngak ada gerakannya, cuma memang kalau emang lagi ada baju yang lama gak kepakai dari pada kita buang, kita kumpulkan dan lebih bermanfaat jika kita kasih pada yang membutuhkan," sebutnya

Perempuan Alumni SMA N 1 Kota Jambi ini juga memiliki keinginan untuk membuat sekolah alam. Selain itu, Yuni juga ingin
melanjutkan pendidikan lagi. Ini adalah harapan yang Ia ingin capai kedepannya untuk lebih memantapkan diri menjadi seorang statistisi yang tidak hanya berguna bagi pekerjaannya tetapi juga orang lain.

Baca: Mashuri Undang Ustaz Abdul Somad pada Pembukaan MTQ Bungo Tingkat Provinsi

Baca: Tak Hanya Kursi Lampu di Jembatan Beatrix Kerap Rusak.  Diduga Ulah Tangan Jahil

Baca: Dulu Dianggap Tak Berharga, Sekarang Udang Rebon Sudah Ada Pengumpulnya di Tungkal Ilir

"Target kedepan, insha Allah sekolah lagi. Mudah-mudahan masih dikasih kesempatan,dan cita-cita ingin punya sekolah alam," harapnya

Ia berpesan kepada seluruh anak-anak muda untuk tidak patah semangat. Selain itu, Ia juga mengatakan bahwa, selain semangat perlu adanya asas manfaat diri sendiri untuk orang lain.

"Semangat untuk hal-hal yang positif yaaa..apapun hal positif itu, just do it, do right now, and do the best. Dan jadikan kita bermanfaat buat di sekitar kita, karena sebaik-baiknya manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain," harapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved