VIDEO: Mengendus Peledak Sampai Makan Ular Hidup, Aksi Seram Pasukan TNI ini Sampai Gegerkan Dunia

Seketika, ular tersebut berhasil dicengkeram kepalanya. Tidak hanya itu, badan ular mereka cabut dan patahkan hingga akhirnya terpisah.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Capture/YouTube
Atraksi Debus Kopassus 

TRIBUNJAMBI.COM - Selain terampil dalam menggunakan senjata dan berwawasan tinggi dalam menjalani misi.

Pasukan Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) yang menjalani pendidikan Intai dan Tempur (Taipur) di sela penutupan pendidikan Taipur di Bendungan Ir H Juanda tepatnya di Kecamatan Sukasari, Selasa (19/12).

Mantan Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi turut hadir saat itu dalam menutup pendidikan tersebut.

Di awal pertunjukan, sejumlah pasukan mengendus bahan peledak.

Kemudian, tiba-tiba sejumlah personil Taipur kelu‎ar dari dalam tanah dan menembaki musuh.

Tidak lama kemudian, personil yang keluar dari dalam tanah ini menemukan ular kobra.

Ular-ular kobra berbisa itu tampak begitu liar dan menyerang sejumlah personil.

Tampak mereka menghindar serangan demi serangan ular yang gigitannya beracun tersebut.

Seketika, ular tersebut berhasil dicengkeram kepalanya. Tidak hanya itu, badan ular mereka cabut dan patahkan hingga akhirnya terpisah.

‎Satu persatu, personil Taipur itu kemudian menggigitnya hingga badan ular tercabik-cabik.

Baca: Kisah Jenderal Belanda Mati Kutu! Diancam Raja Yogyakarta dengan Perkataan ini

Baca: Ketika Senjata Mematikan Suku Dayak Jadi Pistol Mengerikan TNI untuk Bunuh Musuh Dalam Senyap

Baca: Tercengangnya Pasukan Elit Australia yang Arogan Berubah Segan Karena Tahu Kekuatan Paskhas TNI AU

Di sela pertunjukan, 56 pasukan Taipur yang lolos seleksi memperagakan sandera disertai rentetan senjata api. ‎Mereka juga beraksi dalam pembebasan sandera.

Selama tujuh bulan, puluhan personil Kostrad menjalani pendidikan dan latihan Taipur dari Cilodong, perbatasan Kota Depok dan Kabupaten Cirebon.

Mereka menjalani pendidikan di medan alam terbuka dengan kondisi ekstrem.

Salah satunya bertahan hidup di hutan dengan perbekalan terbatas.

Bahkan tidak jarang, untuk bertahan hidup di hutan untuk mengintai dan menyerang musuh, mereka harus memakan makanan seadanya yang mereka temui di hutan.

Ilustrasi
Ilustrasi (Jejak Tapak)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved