Tanggapi Protes Warga Sukorejo Terkait Proyek Drainase, Ini Jawaban Wali Kota Jambi dan Kadis PUPR
Drainase bagian kiri menggunakan tulang besi dan ditutup sedangkan drainase sebelah kanan merupakan drainase terbuka
Penulis: Rohmayana | Editor: bandot
Laporan wartawan Tribun Jambi, Rohmayana
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI-Menanggapi sejumlah warga RT 07 kelurahan Thehok yang protes terhadap pembangunan drainase di Kelurahan Thehok Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mulai angkat bicara.
Meskipun pengerjaan drainase tersebut terhenti, kini petugas sudah mulai kembali bekerja.
Dijelaskan oleh Farti Suandri, Kepala Dinas PUPR Kota Jambi protes ini karena adanya miss komunikasi di kalangan warga.
Warga mempertanyakan mengapa pembangunan drainase sebelah kanan dan kiri berbeda.
Drainase bagian kiri menggunakan tulang besi dan ditutup sedangkan drainase sebelah kanan tidak menggunakan tulang besi dan drainase dibangun dengan terbuka tanpa ditutup.
Baca: 5 Tahun Uang Sewa Pasar Malioboro Tak Masuk Kas Daerah, DPRD Kota Jambi Bakal Bentuk Pansus
“Inilah yang sudah kami jelaskan ke masyarakat bahwa itu sudah sesuai dengan perencanaan. Bukan karena anggarannya tidak ada,” katanya.
Dijelaskan Farti bahwa drainase sebelah kiri memang menggunakan tulang besi karena ukuran drainase yang dibangun berukuran 90 X 100 cm dengan sistem drainase tutup.
Sementara drainase sebelah kanan hanya berukuran 60 X 40 cm. Sehingga dengan ukuran tersebut, tidak perlu menggunakan drainase tertutup.
“Jika drainasenya tidak tertutup, maka tidak perlu menggunakan tulang besi,”ujarnya.
Namun menurutnya, penggunaan tulang besi akan diaplikasikan dibagian akses jembatan masuk lorong atau SD yang berada di kawasan tersebut.
Baca: Ungkap Dugaan Korupsi Dana PAUD Rp 1,068 M, Penyidik Kejari Jambi Agendakan Periksa Tiga Saksi
“Kalau untuk akses masuk lorong, akan kita maksimalkan pengerjaannya. Ini memang sudah standarnya seperti itu. Kebetulan kontur tanahnya seperti itu, sehingga tidak perlu dibangun drainase tutup. Kalau drainasenya tidak ditutup,maka tidak perlu ditambah tulang,” katanya.
Hal ini sudah disosialisasikan oleh pihak Dinas PUPR dan hingga saat ini, tim pun kembali bekerja. “Sudah kita sosialisasikan dan warga sudah mengerti. Sudah kembali dikerjakan,” ujarnya.
Sementara itu Walikota Jambi Syarif Fasha menambahkan bahwa adanya kesalahan informasi yang diterima oleh masyarakat terhadap pembangunan drainase yang ada di Kawasan Sukorejo Kota Jambi.
“Itu bukan karena anggarannya tidak ada. Tapi karena memang begitulah pengerjaannya sudah sesuai dengan perencanaan yang ada,” kata Fasha.
Baca: Ditemukan Sapi Terinfeksi Cacing, Disnak Tanjabbar Akan Libatkan MUI untuk Bina Panitia Kurban