Berjalan 3 Menit, Aksi Kopassus Jadi Sorotan Dunia Saat Tumpas Teroris dari Penyanderaan

Aksinya Berjalan 3 Menit, Kopassus Jadi Sorotan Dunia Karena Tumpas Teroris dari Aksi Penyanderaan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
kolase/TribunJambi
Kopassus saat pembebesan sandera di pesawat 

TRIBUNJAMBI.COM - Aksinya Berjalan 3 Menit, Kopassus Jadi Sorotan Dunia Karena Tumpas Teroris dari Aksi Penyanderaan

Sepak terjang Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu menarik untuk diikuti.

Berbagai operasi yang kebanyakan dilakukan secara diam-diam ketika dibuka membuat publik tercengang sekaligus bangga.

Seperti Operasi Pembebasan Pesawat Woyla yang dibajak kelompok teroris yang menamakan diri sebagai Komando Jihad pada 37 tahun yang lalu di Thailand.

Mengingat pesawat tersebut merupakan milik maskapai penerbangan Republik Indonesia yakni Garuda Indonesia Airlines (GIA), TNI dalam hal ini Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pun diturunkan melakukan upaya pembebasan.

Awal mula peristiwa pembajakan itu pada Sabtu, 28 Maret 1981.

Baca: Link Live Streaming Opening Ceremony Asian Games 2018, 4.000 Penari di Panggung

Baca: Tak Ganti Baju Sebulan Hingga Hilangnya Anggota Kopassus saat Operasi Militer di Timor Timur

Pesawat yang membawa 48 penumpang tersebut berangkat dari Jakarta dengan tujuan Medan.

Sekitar pukul 09.00, pesawat transit di Palembang.

Melansir dari Kompas.com yang mengutip Harian Kompas yang terbit 1 April 1981, pesawat lepas landas setelah menunggu lima menit.

Operasi pembebasan sandera pesawat Woyla di Thailand oleh Kopassus TNI pada 1981. TRIBUN BATAM/DOK KOMPAS.COM
Operasi pembebasan sandera pesawat Woyla di Thailand oleh Kopassus TNI pada 1981. TRIBUN BATAM/DOK KOMPAS.COM (KOMPAS.COM)

Semula tak ada hal yang ganjil, semua penumpang duduk pada tempatnya masing-masing.

Ketika pramugari tengah membagikan makanan, beberapa penumpang bangun, berlari ke bagian depan kabin.

"Jangan bergerak! Jangan bergerak! siapa yang bergerak akan saya tembak!"

Pembajak meminta pesawat Woyla diterbangkan ke Sri Lanka.

Namun, pilot Herman Rante menolak dengan alasan bahan bakar tak akan cukup bila harus melintasi bagian utara Samudera Hindia.

Maka pesawat Woyla dibelokkan rutenya menuju Penang, Malaysia dan kemudian diarahkan ke Bangkok, Thailand.

Baca: Jalani Misi Pencarian Anak Orang Kaya, Kopassus Terjun ke Gunung yang Dihuni Suku Pemakan Manusia

Baca: Ketika Benny Moerdani Siapkan 17 Peti Mati, Namun Kopassus Malah Buat Dunia Tercengang

Baca: Seramnya Gabungan Antara Denjaka, Kopaska dan Kopassus Saat Tangani Bajak Laut Somalia

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved