2019, Kantor Pustaka Kerinci Targetkan Jadi Dinas
"Belum lama ini, kita baru dapat bantuan buku dari pusat lebih dari 6.500 judul," ungkapnya.
Penulis: Herupitra | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Dari seluruh provinsi, kabupaten/kota se Indonesia, hanya tiga daerah, kantor Perpustakaan yang belum menjadi dinas atau dipimpin setingkat eselon II. Dari tiga daerah tersebut salah satunya adalah Kabupaten Kerinci.
Kepala Kantor Pustaka Kerinci, Noverman Nurjanah, kepada sejumlah wartawan, Selasa (14/8) mengatakan, terkait upaya pihaknya dalam peningkatan, telah diajukan ke atasan, sesauai dengan ketentuannya. Bahkan, dirinya menargetkan pada 2019 mendatang, pustaka Kerinci telah berubah menjadi Dinas.
Baca: Buku-buku di Perpustakaan Ini Ternyata Beracun, Kok Bisa? Begini Sejarahnya
"Kita targetkan pada 2019 sudah menjadi dinas," sebutnya, optimis.
Meskipun masih berstatus kantor, kata dia, pihaknya terus menjalankan program kerja. Salah satunya melobi bantuan buku dari perpustakaan dan pemerintah pusat.
"Belum lama ini, kita baru dapat bantuan buku dari pusat lebih dari 6.500 judul," ungkapnya.
Baca: VIDEO: Ini Dia Kesaksian Satu-satunya Penumpang Selamat Pesawat Jatuh di Papua
2019 pihaknya telah mengajukan anggaran Rp3,7 milyar dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun disetujui sebanyak Rp1,2 milyar. Selain itu, pihaknya juga terus menggenjot dan melakukan sosialisasi ditengah masyarakat, agar minat baca tumbuh dan meramaikan perpustakaan desa.
"Desa dan kelompok baca bisa mengajukan buku. Cukup mengajukan proposal. Seperti beberapa waktu lalu, kita berikan satu paket untuk Desa Koto Majidin," jelasnya.
Baca: PDIP Singgung Menteri yang Berada di Kabinet Kerja Joko Widodo
Selain desa dan kelompok baca, sebut Noverman, dirinya juga membuka peluang, agar masjid-masjid di Kerinci mengajukan permohonan buku, untuk kebutuhan pustaka masjid.
"Ya, termasuk masjid bisa mengajukan proposal. Insyaallah terealisasi. Jadi, untuk peningkatan minat baca, peran masyarakat sangat penting", tutupnya. (*)