Buku-buku di Perpustakaan Ini Ternyata Beracun, Kok Bisa? Begini Sejarahnya
Buku adalah jendela dunia, begitu kata peribahasa. Kita disarankan untuk membaca banyak buku
TRIBUNJAMBI.COM - Buku adalah jendela dunia, begitu kata peribahasa.
Kita disarankan untuk membaca banyak buku agar kita bisa mendapat banyak pengetahuan dan memperluas wawasan.
Biasanya, buku-buku lama mengandung banyak pengetahuan, mulai dari sejarah, mitos, dan legenda.
Namun, baru-baru ini , peneliti menemukan racun di buku kuno!
Ada sebuah perpustakaan di Denmark yang menjadi tempat para peneliti dari University of Southern Denmark untuk mencari buku-buku kuno.
Para peneliti awalnya mencoba mengidentifikasi bahasa Latin yang digunakan pada buku-buku itu.
Buku-buku itu berasal dari abad ke-16 dan 17.
Namun, mereka mengalami kesulitan saat membaca sampul bukunya.
Itu karena ada lapisan pigmen hijau yang membuat tulisan menjadi tidak jelas.
Dibawa ke Laboratorium
Buku-buku itu lalu dibawa ke laboratorium untuk diteliti ada bahan kimia apa di sampulnya.
Di sana, para ahli menggunakan sinar X untuk meneliti buku kuno itu.
Itu karena sinar X bisa mendeteksi senyawa yang berbeda pada sampul dan halaman buku.
Dengan sinar X ini, para peneliti juga berharap bisa menemukan tulisan-tulisan yang tidak terbaca.
Penuh Racun