Buku-buku di Perpustakaan Ini Ternyata Beracun, Kok Bisa? Begini Sejarahnya

Buku adalah jendela dunia, begitu kata peribahasa. Kita disarankan untuk membaca banyak buku

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
University of Southern Denmark via Nationalgeographic.co.id
Salah satu buku kuno yang mengandung zat racun arsenik 

TRIBUNJAMBI.COM - Buku adalah jendela dunia, begitu kata peribahasa.

Kita disarankan untuk membaca banyak buku agar kita bisa mendapat banyak pengetahuan dan memperluas wawasan.

Biasanya, buku-buku lama mengandung banyak pengetahuan, mulai dari sejarah, mitos, dan legenda.

 
Namun, baru-baru ini , peneliti menemukan racun di buku kuno!

Ada sebuah perpustakaan di Denmark yang menjadi tempat para peneliti dari University of Southern Denmark untuk mencari buku-buku kuno.

Para peneliti awalnya mencoba mengidentifikasi bahasa Latin yang digunakan pada buku-buku itu.

Buku-buku itu berasal dari abad ke-16 dan 17.

Namun, mereka mengalami kesulitan saat membaca sampul bukunya.

Itu karena ada lapisan pigmen hijau yang membuat tulisan menjadi tidak jelas.

Dibawa ke Laboratorium

Buku-buku itu lalu dibawa ke laboratorium untuk diteliti ada bahan kimia apa di sampulnya.

Di sana, para ahli menggunakan sinar X untuk meneliti buku kuno itu.

Itu karena sinar X bisa mendeteksi senyawa yang berbeda pada sampul dan halaman buku.

Dengan sinar X ini, para peneliti juga berharap bisa menemukan tulisan-tulisan yang tidak terbaca.

Penuh Racun

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved