Ini Grade Harga ''Penjual'' Berdasar Tampilan Fisik, Fenomena SPG Plus-plus di Semarang
Bagi masyarakat awam sulit untuk bisa menilai seorang SPG bisa di-BO atau tidak, tetapi Bu bisa mengidentifikasinya dengan mudah.
TRIBUNJAMBI.COM, SEMARANG - Anda bisa langsung tersenyum ketika mendengar fenomena sales promotion girl (SPG) nyambi sebagai pekerja seks komersial (PSK).
Fenomena itu itu bukan hal baru, tetapi belakangan kembali mencuat pasca kejadian yang dialami Fe, perempuan 21 tahun yang menjadi SPG.
Seperti diketahui, Fe adalah gadis cantik yang berprofesi sebagai SPG event. Ia ditemukan dalam keadaan tewas, hangus terbakar di hutan jati Desa Sendang, Kunduran, Blora, pada 1 Agustus lalu.
Gadis yang jenazahnya sempat sulit diidentifikasi itu dibunuh pria berusia 31 tahun yang tidak lain adalah teman kencan korban.
Pria berinial Bu yang memiliki profesi sebagai pekerja di dunia malam, mengaku tahu betul bagaimana perkembangan bisnis esek-esek itu.
Menurut dia, perempuan yang nyambi jadi PSK saat ini tidak hanya SPG.
"Sekarang sudah lebih ekstrem lagi. Profesi lain seperti teller bank, guru, PNS, receptionis hotel, juga ada yang nyambi menjadi PSK," ujar pria yang bekerja sebagai event organizer (EO), sekaligus pengelola beer garden dan tempat hiburan di Kota Semarang itu, kepada Tribun Jateng, baru-baru ini.
Khusus SPG bispak (bisa dipakai) di Kota Semarang, Budi menuturkan, jumlahnya sangat banyak. Bahkan, ia bisa dengan mudah mencarikan pekerja seks yang berlatar belakang SPG dalam waktu singkat.
Hal itu bisa dilakukannya dengan menghubungi secara langsung SPG terkait, maupun melalui agency seles yang menaunginya.
Sepengetahuannya, dia menambahkan, ada satu agency sales di Semarang yang pemiliknya menyediakan SPG-SPG bisa di-booking order (BO) untuk melakukan hubungan seksual.
Identifikasi
Bagi masyarakat awam sulit untuk bisa menilai seorang SPG bisa di-BO atau tidak, tetapi Bu bisa mengidentifikasinya dengan mudah.
Ia pun memberi sedikit tips untuk mengidentifikasi.
Menurut dia, jika SPG itu warga Semarang tapi lebih memilih kos, kuat dugaan perempuan itu nyambi menjadi PSK.
Baca: Gaya Bicara Isyana Sarasvati Jadi Sorotan, Sering Salah Ucap Kata, Nama Sendiri Jadi Isyanasil
Baca: Susno Duadji Bercuit Curiga Terkait Mogoknya LRT Palembang, Fahri Hamzah Balas Beri Sindiran?
Baca: Penyergapan di Kalsel, 13 Penerjun Melawan saat Disergap Tentara Belanda, Cikal Bakal Paskhas
Pemilihan kos dibandingkan dengan tinggal di rumah dinilai untuk menjaga privasi.