Awasi Hewan Kurban, Pemkab Sarolangun Siapkan 7 Dokter Hewan

Sebab daging kurban yang akan dipotong tersebut, nantinya akan dibagikan kepada masyarakat untuk dikonsumsi.

Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Deni Satria Budi
tribunjambi/rohmayana
Tampak hewan kurban sapi yang sudah dinyatakan sehat 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Kesehatan hewan qurban yang akan dipotong pada saat Hari Raya Idul Adha nanti, harus bebas dari segala penyakit yang bisa membahayakan manusia dan juga ternak lainnya. Sebab daging kurban yang akan dipotong tersebut, nantinya akan dibagikan kepada masyarakat untuk dikonsumsi.

Plt Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Sarolangun Asnawi, mengatakan, pihaknya sudah membuat surat tugas kepada tim yang akan melakukan pengecekan ternak kurban yang terdiri dari tim medis seperti dokter hewan.

Baca: Sudah Lihat Peruntunganmu Lewat Zodiak Hari Senin 13 Agustus 2018? Gemini Harus Waspada

“Ada tujuh dokter hewan dalam waktu dekat akan kita mulai tugaskan pengecekan. Karena surat tugasnya juga sudah saya buat, agar tim turun melakukan pengecekan,” ujar Asnawi, Senin (13/8).

Menurutnya, teknis di lapangan, Disnakan akan melakukan pengecekan seperti biasa, sasarannya diantaranya para pedagang ternak dan kelompok pedagang dan juga penangkar. Mereka ini kata dia, ada di desa dan ada juga di ibu kota kecamatan dan ibu kota kabupaten.

Baca: FOTO: Ikatan Bujang Gadis Kota Jambi Adakan Lomba 17-an di Panti Asuhan

“Semuanya akan kita cek sampai ke pedagang dan penangkar yang memiliki banyak stok ternak kerbau,” ujarnya.

Dijelaskannya, ternak yang akan dilakukan pengecekan diantaranya kerbau, sapi, kambing dan domba. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar ternak kurban sehat.

Sedangkan penyakit ternak lainnya, sampai saat ini diakuinya Disnakan Sarolangun belum menemui kasus penyakit ternak baru maupun informasi ada penyakit baru.

Baca: Lawan Kopassus, Tentara Amerika Takut Lihat IImu Gaib Baret Merah, Jenderal Pentagon pun Keheranan

“Yang kita khawatirkan, seperti penyakit jembrana yang sempat terjadi empat bulan lalu di Sarolangun. Namun berhasil diatasi dan sampai saat ini tidak ada lagi yang ditemukan,” ungkapnya.

“Kalau tidak kita antisipasi, takutnya ada ternak terkena penyakit berbahaya yang menular ke ternak lain dan jika dikonsumsi oleh manusia juga berbahaya bagi kesehatan,” jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved