Ma'ruf Amin Penggerak Aksi 212 yang Kini Jadi Cawapres Jokowi, Ini Profil dan Awal Kedekatan Mereka
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan Ma'ruf Amin menjadi Cawapresnya pada Kamis (9/8/2018).
TRIBUNJAMBI.COM - KH Ma'ruf Amin resmi ditunjuk oleh petahana Calon Presiden Jokowi untuk mendampinginya jadi Cawapres di Pilpres 2019.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan Ma'ruf Amin menjadi Cawapresnya pada Kamis (9/8/2018).
Jokowi dalam jumpa pers bersama para ketua umum dan sekretaris jenderal parpol pendukung di Restoran Plataran, Jalan HOS Tjokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018) petang memilih Ma'ruf Amin.
"Saya memutuskan dan telah mendapat persetujuan dari partai-partai koalisi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja bahwa yang akan mendampingi sebagai calon wakil presiden adalah Profesor Kiai Haji Ma'ruf Amin," ujar Jokowi.
Ma'ruf sendiri memiliki pengalaman yang panjang di jabatan publik.
Dia memiliki pengalaman 7 tahun sebagai Anggota Dewan Presiden (2007-2014).
Dia juga memiliki pengalaman legislatif dari tahun 1971 hingga 1999.
Dia juga aktif di organisasi kemasyarakatan sejak tahun 1964.
Baca: Kisah Jokowi Membela Maruf Amin Dari Ancaman Ahok, Jenderal Ini Beberkan Reaksi Presiden
Terakhir, dia merupakan anggota Badan Pertimbangan Ideologi Pancasila bersama Try Sutrisno, Ahmad Syafii Maarif, Said Aqil Siradj, Mahfud MD, Sudhamek, Andreas Anangguru Yewangoe, dan Wisnu Bawa Tenaya. BPIP sendiri diketuai Megawati Soekarnoputri.
Prof MAruf Amin juga salah satu penggerak aksi 212.
Demonstrasi 212, digelar pada 2 Desember 2016, merupakan lanjutan beberapa aksi sebelumnya, yang menuntut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dihukum karena kasus penistaan agama.
Lantas kapan Jokowi dan Ma'ruf Amin Intens Komunikasi?
Baca: Jadi Cawapres Jokowi, Begini Alasan Joko Widodo Pilih Maruf Amin Mendapinginya Dalam Pilpres 2019
Komunikasi Presiden Jokowi dan Maruf Amin sudah lama terjalin.
Makin intes setelah aksi unjuk rasa 212.
Salh satunya, Pemerintah memilih peresmian program Bank Wakaf Mikro di Pesantren An-Nawawi milik Maruf, pertengahan Maret lalu.