Kisah Sedih Soekarno di Akhir Hayat, Lapar dan Kesepian 'Nasi dengan Kecap Saja Saya Mau'

Dipuja-puja saat masih berkuasa, siapa sangka Soekarno meninggal dalam kondisi kesepian.

Editor: bandot
Presiden Soekarno 

TRIBUNJAMBI.COM - Dipuja-puja saat masih berkuasa, siapa sangka Soekarno meninggal dalam kondisi kesepian.

Saat menjadi Presiden, Soekarno begitu dielu-elukan.

Bung Karno begitu disegani baik di dalam dan luar negeri.

Di era revolusi kemerdekaan Indonesia suara lantang Soekarno membuat risih kuping pemerintah Belanda.

Di era perang dingin Soekarno juga membuat gerah Amerika Serikat dengan komentar-komentarnya.

Namun di akhir kekuasaannya keadaan berbalik 180 derajat.

Soekarno ditinggalkan oleh orang-orang yang pernah mengelu-elukannya.

Baca: Cerita Soekarno yang Jengkel Dengan Pembangkangan Soeharto, Terpaksa Mengalah Demi Alasan Ini

Tanggal 21 Juni 1970, 15 hari setelah merayakan ulang tahunnya ke-69 tahun, Bung Karno meninggal dunia.

Namun, meski memiliki banyak predikat 'agung' sebagai salah satu tokoh terbesar bangsa Indonesia, Bung Karno menjalani masa tuanya dalam penderitaan sebagai tahanan politik Orde Baru.

Beriktu ini sebuah kisah tragis mantan Presiden Soekarno di masa akhir kepemimpinannya.

Kisah ini dicuplik dari buku berjudul "Maulwi Saelan, Penjaga Terakhir Soekarno" terbitan Penerbit Buku Kompas 2014 dan ditulis oleh Asvi Warman Adam, Bonnie Triyana, Hendri F. Isnaeni, M.F. Mukti

Pada suatu pagi di Istana Merdeka, Soekarno minta sarapan roti bakar seperti biasanya.

Langsung dijawab oleh pelayan, “Tidak ada roti.”

Soekarno menyahut, “Kalau tidak ada roti, saya minta pisang.”

Baca: Jurus Tukang Akik Ramalkan Soeharto Sejajar Dengan Soekarno, Ibu Tien Sempat Tak Percaya

Dijawab, “Itu pun tidak ada.” Karena lapar, Soekarno meminta, “Nasi dengan kecap saja saya mau.”

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved