Kisah Ketika Jokowi Pernah Bantu dan Bela KH. Ma'ruf Amin Saat Ahok Mengancam Ketua MUI itu

Ada kisah di zaman Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dimana Ahok pernah mengancam Cawapres pilihan Jokowi

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Ahok dan Ma'ruf Amin 

TRIBUNJAMBI.COM - Ada kisah di zaman Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dimana Ahok pernah mengancam Cawapres pilihan Jokowi saat ini.

Ya, Presiden RI, Joko Widodo alias Jokowi resmi menunjuk KH Ma'ruf Amin menjadi Cawapres RI bagi dirinya yang menjadi calon Presiden RI pada Pilpres yang akan digelar pada tahun 2019.

Namun, kedekatan Jokowi dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ternyata sudah lama.

Bahkan Jokowi pernah membela Ma'ruf ketika diancam Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada persidangan kasus penistaan agama.

Dalam persidangan ke-8 kasus penistaan agama, Selasa (31/1/2017), Ahok sempat mengancam akan memproses hukum Ma'ruf.

Ahok mendesak Ma'ruf bahwa kuasa hukumnya memiliki bukti adanya telepon dari Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY kepada Ma'ruf.

Baca: Sikap Mahfud MD Tak Dipilih Jokowi Jadi Cawapresnya Buat Tsamara Amany Belajar Soal Kenegarawanan

Baca: Memeringati HUT ke-73 Kemerdekaan RI, Warga Diimbau Pasang Bendera

Telepon itu disebut Ahok berisi permintaan SBY agar Ma'ruf bertemu dengan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dengan Sylviana Murni.

SBY pun disebut meminta Ma'ruf untuk menerbitkan fatwa penistaan agama untuk pidato Ahok di Kepulauan Seribu.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin (tengah) hadir menjadi saksi di persidangan ke-8 sidang perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang digelar oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara di Auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017).
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin (tengah) hadir menjadi saksi di persidangan ke-8 sidang perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang digelar oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara di Auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017). (Tribunnews/Pool/Sindo/Isra Triansyah)

Ahok pun mengancam akan melaporkan Ma'ruf Amin ke polisi terkait hal tersebut.

Namun, Jokowi rupanya merespons negatif pernyataan Ahok beserta kuasa hukumnya terhadap Ma'ruf yang merupakan Rais Aam PBNU.

"Suara beliau (Presiden) agak tinggi kemarin karena Saudara Ahok bicara seperti itu," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan di Kompleks Istana Presiden, Jumat (3/2/2017) sore.

Presiden, lanjut Luhut, selalu berupaya menghindari konflik serta mengedepankan persatuan bangsa.

"Jadi, jangan bangsa ini kita bawa menjadi bangsa yang suka konflik. Kita harus bersatulah," ujar Luhut.

"Sekarang ini orang di seluruh dunia fokus soal bagaimana mengatasi domestik ekonominya. Lihat Amerika, lihat Timur Tengah. Kita jangan sampai terbawa seperti itu," kata dia melanjutkan.

Baca: VIDEO: Kado Pahit AHY saat Rayakan Ulang Tahunnya ke-40 Tahun, Bahkan Tak Tampak SBY dan Bu Ani

Baca: (VIDEO) Pernyataan Mahfud MD Usai Tidak Terpilih Jadi Cawapres Jokowi, Tidak Kecewa Tapi. . .

Respon negatif Presiden terhadap pernyataan Ahok tersebut, lanjut Luhut, sekaligus meluruskan pandangan sebagian orang bahwa Presiden Jokowi mendukung dan melindungi Ahok dalam kasus penistaan agama.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved