Pendaftaran Capres Cawapres

Jelang Pendaftaran, PKS Ngotot Ingin Salim Segaf Jadi Cawapres Prabowo Hingga Poros Sakit Hati

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto hingga saat ini belum juga mengumumkan siapa yang akan mendampinginya

Editor: Suci Rahayu PK
(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 

TRIBUNJAMBI.COM - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto hingga saat ini belum juga mengumumkan siapa yang akan mendampinginya di kursi Cawapres pada Pilpres 2019 mendatang.

Bahkan belakangan, Prabowo terlihat aktif menyambangi sejumlah petinggi Parpol termasuk pimpinan Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca: AHY dan Sandiaga Uno Muncul Jadi Kandidat Cawapres Prabowo, Bagaimana Nasib PKS?

Santer juga terdengar kabar bergabungnya Demokrat dengan kubur Prabowo untuk mengusung Agus Harimurti Ydhoyono (AHY) menjadi pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019 mendatang.

Namun, belum ada kepastian dari Prabowo siapa sosok yang dipilih untuk mendampinginya di pertarungan Pilpres 2019.

Disisi lain, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ngotot agar salah satu kadernya bisa mendampingi Prabowo Subianto dikursi Cawapres nanti.

Nama Ketua Mejelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri muncul untuk dipilih oleh Prabowo menjadi Cawapresnya.

Sebab, dalam rekomendasi Ijtima ulama GNPF yang menyebut nama Salim Segaf Al Jufri dan Ustad Abdul Somad sebagai cawapres Prabowo.

"Tidak pada tempatnya Salim memilih mundur karena dia sudah mendapat mandat, engga ada kata lain kecuali beliau tetap maju," kata Presiden PKS, Sohibul Iman dalam konfrensi pers di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (7/8/2018) mengutip Tribunnews.com.

Baca: Video - Prabowo Disebut Jenderal Kardus Oleh Wakasekjen Demokrat, Penyebabnya

PKS tetap ngotot, agar ketua umum Partai Gerindra itu memilih dari hasil Ijtima ulama GNPF.

"Kami mendukung keputusan itu. karena itu, siapapun yang akhirnya menjadi cawapres Prabowo tentu masuk dalam koridor keputusan ini," kata dia.

Dikoridor lain, kemungkinan besar akan muncul poros pasukan sakit hari sebagai poros ketiga diluar kubu Jokowi maupun Prabowo.

Poros ketiga ini diduga kuat merupakan parpol yang kecewa atau sakit hati lantaran kadernya tak dipilih menjadi Cawapres.

Sohibul Iman mengatakan poros ketiga pasangan capres-cawapres mungkin saja terbentuk jelang pendaftaran pilpres 2019.

Menurutnya, terbentuknya poros ketiga kemunkinan akan terbentuk jika ada parpol pendukung Joko Widodo yang kecewa atas pilihan cawapres dan memutuskan keluar dari koalisi.

"Poros ketiga sangat memungkinkan terjadi, sekarang-sekarang ini atau setelah Jokowi membuat keputusan cawapres, mungkin ada yang kecewa, itu bisa saja kan," kata Sohibul Iman.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved