Sangarnya Kelewatan! Pasukan Khusus dari 4 Negara ini Miliki Topeng Menakutkan & Latihan Tersadis
Selain sebagai identitas mereka, pakaian atau kostum juga membuat lawan gentar sebelum berperang karena garangnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Ada cara berbeda yang diterapkan setiap pasukan khusus di berbagai negara dalam penampilannya.
Selain sebagai identitas mereka, pakaian atau kostum juga membuat lawan gentar sebelum berperang karena garangnya.
Ya, cara setiap negara agar disegani dan ditakuti negara lain dalam menjaga kedaulatan seringkali membuat decak kagum dan kengerian tersendiri bisa melalui kostum.
Ya, memang tak hanya kostum saja, mulai dari menyiapkan pasukan khusus, hingga berlomba-lomba menciptakan senjata pembunuh massal.
Karena, jika kekuatan militer terlampau lemah. Bukan tidak mungkin satu negara dengan mudah dihancurkan.
Indonesia sendiri berdaulat tidak langsung lewat tangan Tentara Republik Indonesia (TNI).
Perjalanan panjang pembentukan tentara melalui tumpah darah dan perjuangan rakyat.
Baca: Kisah AE Kawilarang, Berani Tampar Mantan Presiden Soeharto Hingga Kedepannya ia Turun Pangkat
TNI pada awalnya merupakan organisasi yang bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan selanjutnya diubah kembali menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Pada masa mempertahankan kemerdekaan ini, banyak rakyat Indonesia membentuk laskar-laskar perjuangan sendiri atau badan perjuangan rakyat.
Usaha pemerintah Indonesia untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan, sambil bertempur dan berjuang untuk menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa.
Baca: Kisah A. E. Kaliwarang yang Kebingungan Bentuk Pasukan Khsusus Indonesia Hingga Bertemu Petani ini
Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara resmi.
Pada tahun 1962, dilakukan upaya penyatuan antara angkatan perang dengan kepolisian negara menjadi sebuah organisasi yang bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Penyatuan satu komando ini dilakukan dengan tujuan untuk mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya dan menjauhkan pengaruh dari kelompok politik tertentu.
Pada tahun 1998 terjadi perubahan situasi politik di Indonesia. Perubahan tersebut berpengaruh juga terhadap keberadaan ABRI.
Baca: Sebelum Ditemukan Tewas di Semak-semak, Soeharto Sempat Kirim Pesan WhatsApp, Isinya. . .