Kisah AE Kawilarang, Berani Tampar Mantan Presiden Soeharto Hingga Kedepannya ia Turun Pangkat
Tidak banyak yang dapat terungkap di masa-masa lampau saat pemerintahan Indonesia masih dipimpin oleh ir Soekarno
TRIBUNJAMBI.COM - Tidak banyak yang dapat terungkap di masa-masa lampau saat pemerintahan Indonesia masih dipimpin oleh ir Soekarno sebagai presiden pertama Indonesia.
Seperti kisah-kisah Kopassus yang selalu ada saja kisah yang menggemparkan di balik sepak terjangnya.
Kopassus sendiri merupakan kesatuan elit dalam jajaran militer Indonesia.
Sejarah pendirian Kopassus juga diwarnai dengan berbagai dinamika negeri ini.
Awalnya pada bulan Juli 1950 timbul pemberontakan di Maluku yang dilakukan oleh simpatisan Republik Maluku Selatan (RMS).
Mengetahui hal itu kemudian pihak pemerintah mengirim bala tentara untuk menumpas pemberontakan tersebut.
Sedangkan komandan operasi lapangan dipegang oleh Letkol Slamet Riyadi.
Operasi penumpasan RMS ini berhasil dilaksanakan.
Baca: Kisah A. E. Kaliwarang yang Kebingungan Bentuk Pasukan Khsusus Indonesia Hingga Bertemu Petani ini
Baca: Cerita Dibalik Mahalnya Tiket Pembukaan Asian Games 2018 yang Dibanderol Mencapai Rp 5 Juta
Akan tetapi banyak serdadu Indonesia yang tewas dalam pertempuran tersebut.
Gara-gara inilah Letkol Slamet Riyadi berinisiatif membentuk sebuah kesatuan khusus terdiri dari kelompok pasukan kecil yang bisa bergerak cepat dan efektif.
Malang tak dapat ditolak, sebelum cita-citanya membentuk kesatuan khusus tercapai, Letkol Slamet Riyadi keburu gugur dalam suatu pertempuran.
Kemudian cita-cita Letkol Slamet Riyadi diteruskan oleh A.E Kawilarang.
Namun Kawilarang juga bingung untuk merumuskan apa dan bagaimana kesatuan khusus itu dibentuk.
Untungnya ia bertemu dengan seorang mantan Kapten 'Kompeni' KNIL Belanda, Rokus Bernardus Visser.
Visser juga pernah mengenyam pendidikan pasukan khusus Belanda, yakni Korps Speciale Troopen (KST).