Anggaran Defisit, Biaya Oprasional Seluruh SKPD akan Dipotong
Kabupaten Merangin defisit anggaran. Akibatnya, setiap OPD yang berada di bawah naungan Pemkab Merangin anggarannya dipotong.
Penulis: Muzakkir | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribunjambi.com Muzakkir
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Kabupaten Merangin defisit anggaran. Akibatnya, setiap OPD yang berada di bawah naungan Pemkab Merangin anggarannya dipotong.
Tak hanya di OPD, keuangan di kecamatanpun ikut dipotong. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Pengelolaan Keuangam Aset Daerah (DPKAD) Merangin, Fajarman.
Menurut Fajarman, pemotongan anggaran di setiap SKPD sudah dikaji oleh tim. Dan pemotongan sudah sesuai dan masih dalam tahap wajar.
Baca: Wabup Tanjabbar Ikuti Rakornas Pemajuan kebudayaan sebagai Kompas Pembangunan Nasional
Katanya, penyebab defisit diakibatkan penghasilan daerah yang tidak sesuai dengan target.
"PAD tidak tercapai target, DBH yang disalurkan juga tidak sesuai target, makanya defisit,"kata Fajarman kemarin.
Tak hanya PAD, defisitnya anggaran Pemkab Merangin juga disebabkan oleh pembayan THR PNS yang dibayarkan sebelum lebaran. Katanya, sebelumnya THR ini tidak dianggarkan sehingga memakan anggaran cukup besar, yaitu sebesar Rp 4 miliar.
Disinggung mengenai tambahan pilkada, Fajarman menapik hal itu. Menurut dia, jika ada isu isu APBD digunakan untuk dana Pilkada itu hoax.
Meski demikian, dirinya berkeyakinan jika pemotongan ini tidak akan membuat kendala bagi SKPD untuk bekerja.
"Kalau dia (SKPD, Red) bekerja sesuai aturan tidak akan bermasalah, contoh kami masih melihat di salah satu SKPD masih ada SPPD yang masih tersisa sampai Fabruari 2019," pungkasnya.
Baca: Bertemu Presiden, Ini 3 Permintaan Bupati Safrial untuk Kabupaten Tanjabbar