Konflik Warga

Konflik 2 Desa di Kerinci - Anak-anak Menangis Karena Lapar di Masjid saat Desa Mereka Diserang

Suasana Desa Pendung Talang Genting (Pentagen) mencekam, Senin (30/7). Ini menyusul kedatangan ratusan warga Seleman

Penulis: Herupitra | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/HERUPITRA

Laporan Wartawan Tribunjambi.com Herupitra

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI – Suasana Desa Pendung Talang Genting (Pentagen) mencekam, Senin (30/7). Ini menyusul kedatangan ratusan warga Seleman yang melakukan penyerangan ke desa Pentagen.

Menurut warga Pentagen saat ditemui Tribunjambi.com Selasa (31/7) pascakejadian mengatakan, saat kedatangan warga Seleman tak ada perlawanan yang mereka lakukan. Saat itu warga mulai dari anak-anak, ibu-ibu dan orang dewasa memilih berlindung di dalam masjid.

Baca: Tujuh Anggota DPRD Sarolangun Lompat Parpol, Terbanyak dari PDI-P

“Kami lari ke dalam masjid semuanya. Di dalam masjid kami sudah pasrah apapun yang terjadi saat itu,” cerita warga kepada Tribunjambi.com

Saat itu sebut warga, suasana cukup mencekam. Anak-anak dan kaum wanita sangat ketakutan, mereka menangis, bertakbir, mengucap dan berdoa.

“Mereka (warga Seleman, red) sudah masuk ke dalam desa dari berbagai penjuru. Rumah-rumah telah dibakar sudah sampai di sekitar masjid ini,” ujar warga lagi.

“Namun saat itu tidak ada penyerangan dilakukan ke dalam masjid. Sehingga warga bisa selamat,” tambahnya.

Hingga malam hari sebut warga lainnya, warga tetap bertahan di dalam masjid. Tidak ada warga yang pulang ke rumah, karena merasa ketakutan.

“Warga tetap di dalam masjid untuk berlindung. Anak-anak banyak yang menangis karena lapar belum makan sejak siangnya,” ungkapnya.

Baca: 20 Pengajuan Bikin Paspor Setiap Hari di Bungo

Baca: Tiga Beleid BPJS Kesehatan Dinilai Rugikan Konsumen, DJSN Minta Cabut

Pantauan Tribunjambi.com, hingga siang ini warga masih mengungsi di dalam masjid. Warga belum berani pulang ke rumah karena takut adanya penyerangan susulan.

“Anak-anak kaum wanita tidak ada yang berani pulang ke rumah hingga saat ini. Trauma takut rumah mereka akan dibakar lagi. Untuk makan hari ini ada bantuan dari Pemkab,” sebut warga.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved