Bantah Kena PHP, SBY: Pak Jokowi Sungguh-sungguh Ajak Kami Bergabung Tapi
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) membantah adanya hambatan komunikasi dengan
TRIBUNJAMBI.COM- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) membantah adanya hambatan komunikasi dengan Presiden Joko Widodo dalam membangun koalisi.
Ia menegaskan tak memiliki masalah dengan Jokowi.
Menurut SBY, Jokowi telah mengajak Partai Demokrat untuk bergabung dengan tulus.
Ia pun menghormati ketulusan Jokowi.
"Saya mengetahui bahwa Pak Jokowi sungguh-sungguh untuk mengajak Demokrat berada di koalisi dan di dalam pemerintahan," ujar SBY di kediamannya, Kuningan, Jakarta, Rabu (25/7/2018).
"Kalau sekarang ada yang mengatakan SBY kena PHP (pemberi harapan palsu), tidak. Ini Pak Jokowi sungguh-sungguh ingin mengajak kami di dalam," kata SBY.
Baca: Jangan Lewatkan, Ini Jadwal Siaran Langsung ICC 2018, Ada 10 Tim Besar Tampil
Baca: Blak-blakan SBY, Akui Hubungan Dengan Megawati Belum Pulih
Baca: Di Pasar Beringharjo, Jokowi Merasa Harga Keripik Bu Slamet Terlampau Mahal Tapi Akhirnya
Ia menegaskan, jalan untuk berkoalisi dengan Jokowi tertutup lantaran ada sebab lain yang enggan ia ungkapkan.
Hal itu ia tangkap dari pembicaraan keenam ketua umum partai politik dengan Jokowi di Istana Bogor ihwal koalisi pada Pilpres 2019.
"Saya tidak mengatakan ada hambatan sama Pak Jokowi, tidak. Tapi ada hambatan berkoalisi, silakan ditafsirkan sendiri. Bukan dengan Pak Jokowi. Insya Allah hubungan saya dengan Pak Jokowi tetap baik. Beliau Presiden kita," kata SBY.
"Tapi jangan simplifikasi, mereduksi, kemudian menggeser persoalan seolah hambatan itu saya dengan Pak Jokowi, tidak ada," tuturnya.
Alih-alih membantah adanya hambatan dengan Jokowi, SBY justru membenarkan ketidakharmonisan hubungannya dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Dia menyebutkan, dalam setiap pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dirinya selalu meyakini mantan Gubernur DKI Jakarta itu tulus mengajaknya bergabung dalam koalisi.
Bahkan, keraguannya soal Partai Demokrat bakal diterima partai koalisi lainnya terbantahkan lewat pernyataan Jokowi sendiri.
"Saya selalu bertanya, 'apakah kalau Demokrat ada dalam koalisi, partai-partai koalisi itu bisa terima kami?'. 'Ya bisa, karena presidennya saya'," ucap SBY menirukan percakapannya dengan Jokowi.
Kendati demikian, dirinya tetap tidak yakin mengingat realitas hubungannya dengan Megawati yang belum pulih.
"Masih ada jarak, masih ada hambatan di situ," ucapnya.
"Saya harus jujur, belum pulih, masih ada jarak," kata dia.