Dilema, Cuma Rp2 juta Pertahun, Biaya Berobat Ratusan Warga Binaan di Lapas Tebo
Kepala Lapas Tebo Ahmad Hardi kepada Tribunjambi.com, Rabu (27/6) mengatakan jika warga binaan yang sakit merupakan dilema bagi pihak lapas.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM, TRIBUN - Waing, terpidana kasus narkoba yang divonis 7 tahun dan telah menjalani setengah masa tahanan telah kembali dari Rumah Sakit Sultan Thaha Tebo usai menjalani perawatan akibat sakit di paru-parunya.
Waing merupakan satu diantara warga binaan di lapas Kelas II Muara Tebo yang sakit sehingga harus dirawat di rumah sakit.
Kepala Lapas Tebo Ahmad Hardi kepada Tribunjambi.com, Rabu (27/6) mengatakan jika warga binaan yang sakit merupakan dilema bagi pihak lapas.
Baca: Anthony Martial Paksa Manchester United Jual Dia ke Juventus
"Jadi, sebisa mungkin jangan sakitlah. Sebab anggaran kita terbatas," kata Ka Lapas.
Dijelaskannya jika biaya secara keseluruhan untuk semua warga binaan hanya Rp2 juta per tahun.
Sehingga jika ada warga binaan yang sakit diupayakan di klinik saja.
Namun jika kasusnya seperti Waing yang harus diopname beberapa hari pihak lapas meminta bantuan pihak keluarga terkait biaya.
Baca: Pilkada Kota Jambi - Ini Nazar Maulana Jika Hasilnya Menang
Hal ini yang sebenarnya menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bersama antar instansi terkait seperti lapas dan pihak rumah sakit agar ada solusi terkait biaya berobat warga binaan.
"Jadi ini kan ke depan kita harapkan dapat diselesaikan di tingkat pusat ," kata Ka Lapas.(*)