Doyan Menyeruput Es Teh Setelah Makan? Jangan Coba Lakukan Lagi Bila Tidak Ingin Rasakan ini
Ternyata es teh mengandung zat tertentu yang bisa membuat reaksi tersendiri pada makanan yang kita konsumsi.
TRIBUNJAMBI.COM - Siapa yang doyan menyeruput es teh di siang hari?
Apapun makanannya, minuman sederhana ini selalu jadi sajian melegakan.
Apalagi jika kita mengkonsumsinya di bawah terik matahari.
Baca: 3 Pasukan Elit TNI Sudah Turun Berantas Teroris, Pasukan Terbaik Bak Hantu Bergerak Tanpa Jejak
Namun apakah kamu pernah mempertimbangkan efek sampingnya?
Ternyata es teh mengandung zat tertentu yang bisa membuat reaksi tersendiri pada makanan yang kita konsumsi.
Terlebih mengonsumsinya di saat berbuka puasa.
Rerata mereka yang menunaikan ibadah puasa ramadan, pastinya menyelipkan sajian segar sederhana ini sesudah makan berat.
“Anjuran untuk tidak minum teh langsung setelah makan berkaitan dengan interaksi antara kandungan asam fitat dalam teh yang dapat menghambat penyerapan zat besi dari makanan,” jelas dr Dian Novita Chandra M Gizi, dari Departemen Ilmu Gizi FKUI mengutip dari Intisari. com.
Baca: Pasar Beduk di Area Pasar Resmi Dibuka, Ada 589 Pedagang Kuliner dan Pakaian, Ayo ke Sini
Asam fitat merupakan zat nongizi yang dapat mengikat mineral besi (Fe), seng (Zn), atau magnesium (Mg).
Akibatnya, mineral-mineral itu tidak dapat diserap oleh tubuh.
Dikhawatirkan akan menyebabkan anemia atau kekurangan zat besi.
Oleh sebab itu, dianjurkan untuk memberi jeda antara konsumsi makanan dengan minum teh sekitar dua jam.
Mengenai zat besi, itu bergantung kepada bentuk zat besi dalam makanan yang kita konsumsi.
Zat besi heme terdapat dalam makanan yang berasal dari sumber hewani seperti daging hewan. Besi heme dapat diserap oleh tubuh dua kali lipat daripada besi nonheme.
Baca: Pasar Beduk di Area Pasar Resmi Dibuka, Ada 589 Pedagang Kuliner dan Pakaian, Ayo ke Sini
Sumber besi nonheme terdapat di makanan nabati.