Ini Strategi Pengelola Warung Makan Saat Harga Ayam Potong Meroket, Tak Terduga
"Kalo ayam kampung biakpun mahal mau orang belinyo. Cuma kalo ayam potong, jarang orang nak beli. Kecuali..."
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Duanto AS
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Samsul Bahri
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Pengelola warung makan di Sengeti, Kabupaten Muarojambi, harus memutar otak sejak sepekan terakhir. Itu lantara mahalnya harga daging ayam di pasaran.
Seorang pedagang warung makan, Rohaya, mengatakan sudah tiga hari tidak lagi menjual ayam potong sebagai hidangan lauk.
"Iyo udah tiga hari dak jualan lauk ayam di sini. Mahal belinyo, jadi kito dak jualan lauk ayam potong dulu," ujarnya
Dia mengatakan lebih memilih berjualan lauk ayam kampung daripada ayam potong. Meskipun harga lauk ayam kampung mahal, tetap saja ada peminatnya daripada ayam potong.
"Kalo ayam kampung biakpun mahal mau orang belinyo. Cuma kalo ayam potong, jarang orang nak beli. Kecuali kalo hargo ayam murah kan, kito jual murah jugo. Kalo kato pembeli enak lah beli lauk ayam kampung dari pada ayam potong tau nian mahalnyo," tuturnya.
Baca: FOTO: Di Pengadilan Zumi Zola Menangis, Ini yang Dikatakannya ke Warga Jambi di Luar Ruangan
Baca: Lucinta Luna Hamil, Netter Malah Sibuk Bandingkan dengan Cara Maka DJ Butterfly
Baca: Panas Terik Membakar, Peserta Aksi Tetap Bertahan, Menunggu Tuntutan Dikabulkan
Hal itu berbeda dengan yang dilakukan Aminah. Dia tetap menjual lauk ayam potong. Namun, dia bersiasat dengan memotong ukuran yang sedikit lebih kecil dari biasanya.
"Iyo mau dak mau lah kito kecilin ukurannyo. Selain itu, kito dak jual bagian dada ayam, karno bagian dada ayam lebih mahal. Kito nak naikin hargo dak mungkin," jelasnya.