Stok Sapi Jelang Ramadan di Tanjabtim 700-an Ekor Lebih Siap Potong

Dinas Perkebunan dan Perternakan Kabupaten Tanjung Jabung Timur memastikan stok daging sapi jelang

Penulis: Zulkipli | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/zulkifli
Kepala Dinas Perkebunan dan Perternakan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Rajito 

Laporan Wartawan Tribun Jambi Zulkifli

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Dinas Perkebunan dan Perternakan Kabupaten Tanjung Jabung Timur memastikan stok daging sapi jelang Ramadan hingga Lebaran di kabupaten Tanjung Jabung Timur, aman.

Kepala Dinas Perkebunan dan Perternakan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Rajito, kepada Tribujambi.com, mengatakan berdasarkan infentarisasi dilapangan perkiraan kebutuhan daging sapi jelang Bulan Suci Ramadan di sebelas Kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebanyak 52 ekor sapi.

"Karena kebiasaan, budaya kita biasanya kalau mau masuk hari pertama puasa itu, makanya makanan yang agak semangatlah, seperti rendang daging sapi, animo paling tinggi biasanya daging sapi," kata Rajito, pada Selasa (8/5).

Dilanjutkan Rajitito, pihaknya berencana melakukan pemotongan sapi sebanyak 21 ekor. "Ini tersebar di sebelas kecamatan," ujarnya.

Sementara ketersediaan stok sapi yang ada di pedagang saat ini sebanyak 136 ekor. Tapi kalau diakumulasi stok sapi yang ada di petani yang siap untuk dijual sebanyak 784.

"Mudah-mudahan untuk kebutuhan mejelang Ramadan dan insyaallah sampai Lebaran itu mencukupi, dan bahkan petani kita itu ada yang menjual keluar daerah," sebutnya.

"Kalau soal harga daging sapi ditetapkan sebesar Rp 130 per kilogram dan tertinggi Rp 140 per kilogram, karena di sebelas kecamatan ini tidak sama, mungkin harga di Sabak berbeda dengan di kecamatan lainyna," tambah Rajito.

Selain itu dikatakan Rajito, untuk menjamin masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengkonsumsi daging hewan sapi yang Asuh alias aman sehat utuh dan halal.

"Petugas dokter dan paramedis kesehatan hewan kita melakukan pemeriksaan kesehatan ternak sebelum dipotong. Hewan yang sudah diperiksa dan dinyatakan sehat itu lalu diberi tanda atau lebel sebelum dipotong," jelasnya.

Di Ramadhan pun, pihak Dinas dan perkebunan pun akan terus melakukan pengawasan dan pengecekan di tempat-tempat penjualan produk hasil perternakan seperti di pasar.

"Yang kita pantau ini, jangan sampai daging yang dijual itu jangan sanpai ada daging oplosan, ada daging tiren mati kemarin dipotong lalu dijual, serta daging berformalin, ini juga berkaitan kami menjamin masyarakat mengkonsumsi daging-daging yang Asuh," pungkas Rajito. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved