Seks Dalam Ulasan Beberapa Naskah Kuno Zaman Dulu yang Benar Secara Spiritual
Seseorang yang memiliki nafsu adalah benar secara spiritual, begitupula dengan nafsu seks.
TRIBUNJAMBI.COM, DENPASAR - Seseorang yang memiliki nafsu adalah benar secara spiritual, begitupula dengan nafsu seks.
"Seksualitas merupakan bentuk kerinduan untuk menyatu. Karena itu seks merupakan alat untuk menjadi Siwa Sakti," kata I Gede Suwantana, Kamis (5/4/2018) di IHDN Denpasar dalam acara seminar Fenomena Seks Pra-Nikah di Bali.
Menurutnya, dalam Candogya Upanishad dikatakan, bahwa wanita ibarat api persembahan, sehingga dari persembahan melahirkan sesuatu yang dalam hal ini adalah keturunan.
Baca: Jalan Sabak Menuju Kuala Jambi Hancur, Warga Berharap Pemerintah Segera Perbaiki
Selain itu, dalam teks Rsi Sembina juga dikatakan, ada delapan Dewa yang mendukung saat orang melakukan hubungan seks.
"Dalam Vijnanabhairava Tantra, seks itu seperti pretima yang disucikan. Saking sucinya maka disarankan jangan sembarangan. Jika dilakukan sembarangan tidak akan menjadi suci lagi," kata Suwantana.
Baca: Pemkab Batanghari Usulkan Tenaga Arsiparis ke Pusat
Teks Paururava Manasija Sutra menyebutkan, seks lahir dari pikiran.
Alat kelamin hanya menerima perintah saja, oleh karena itu berhubungan badan merupakan masalah pikiran.
Dalam metode tantra, hubungan seks dijadikan sebagai metode yoga.(*)
Baca: Orasi di Depan Buruh, Amien Rais dan Fadli Zon Soroti Masuknya Tenaga Asing
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Begini Pandangan Beberapa Naskah Kuno Tentang Seks, http://bali.tribunnews.com/2018/04/05/begini-pandangan-beberapa-naskah-kuno-tentang-seks.