Meski Harga Pinang Turun, Namun Pemasukan Pengusaha Malah Lancar, Ini Penyebabnya

"Kita ambil dari petani itu rata-rata yang belum kering itu sekitaran harga Rp 8.000 per kilogram. Itu kualitas .."

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Samsul Bahri
Pengusaha pinang di Desa Jambi Tulo, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muarojambi. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Samsul Bahri

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Komoditas pinang di Kabupaten Muarojambi dalam dua bulan terakhir mengalami sedikit penurunan. Itu disampaikan M Salam, satu di antara pengepul pinang di Desa Jambi Tulo, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muarojambi.

Dia mengatakan harga pada tahun lalu untuk buah pinang Rp. 8.000 per Kg. Itu menurutnya tidak semua buah pinang dibeli dengan harga yang sama.

"Kita ambil dari petani itu rata-rata yang belum kering itu sekitaran harga Rp 8.000 per kilogram. Itu kualitas yang bagus. Kita juga beli yang gelondongan (yang belum di kupas), sekarungnya Rp 90 ribu," ujarnya kepada tribunjambi.com.

Lebih lanjut, diamenceritakan bahwa buah pinang yang itu lalu dikupas, jemur dan kemudian baru dijual lagi ke pengepul di Kota Jambi.

"Kalau orang kota ambil ke kita itu kisaran Rp 13 ribu-Rp 14 ribu per kilogram,itu sudah benar-benar kering. Tahun lalu bisa sampai Rp 20 ribu, paling murah dulu Rp 17 ribu," tuturnya

Meskipun harga buah pinang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Kondisi ini tidak membuat penjualan buah pinang turun, bahkan menurutnya kondisi penjualan buah pinang dalam dua bulan terakhir lancar.

"Alhamdulillah, dua bulan terakhir ini lancar pemasukan buah pinang, meskipun harga segitu," ungkapnya

Pinang yang didapatkan kebanyakan dari Sabak sedangkan buah pinang dari daerah kumpeh sedikit. Hal ini menurutnya karena warga kumpeh tidak banyak yang bertani pinang.

"Rata-rata warga sini jual buah pinang hasil tanam sebagai tanaman pagar kalo orang sini bilang. Kualitas juga beda, pinang sabak itu lebih besar," tuturnya

Ia berharap agar kondisi lancarnya pemasukan buah pinang saat ini, juga berimbas pada harga jual buah pinang.

"Iya maunya kita, harga naik minimal seperti tahun lalu. Apalagi sekarang pemasukan buah pinang juga lancar, kalo kita jual mahal pasti kita ambil ke petani juga naik harganya. Jadi dampaknya bukan hanya kita sebagai pengepul, tetapi juga ke petani," pungkasnya

Seorang pegupas pinang, Sunarto mendapat imbas dari lancarnya pemasukan buah pinang saat ini. Dengan banyaknya pemasukan buah pinang ia mendapat penghasilan tambahan.

"Alhamdulillah, kita sebagai warga jadi terbantu. Jadi kita kupas buah pinang yang belum dikupas. Satu kilonya pinang yang sudah di kupas diupah Rp 1.200 per Kg," tuturnya

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved