Temuan Kuburan Massal yang Berisi Ratusan Anak, Terjadi 550 Tahun Lalu, Ritual Suku Kuno?

Kuburan itu berusia sekitar 550 tahun lalu dan diperkirakan pembunuhan massal untuk ritual suku kuno di wilayah itu.

Editor: Suci Rahayu PK
National Geographic/AFP
Kuburan massal yang berisi ratusan anak di wilayah Peru. 

TRIBUNJAMBI.COM, LIMA - Para arkeolog di Peru menemukan kuburan massal yang berisi 140 anak bersama 200 ilama (binatang peliharaan menyerupai sapi dan unta) di Peru.

Penemuan itu dilaporkan oleh majalah National Graphic, Kamis (26/4/2018).

Kuburan itu berusia sekitar 550 tahun lalu dan diperkirakan pembunuhan massal untuk ritual suku kuno di wilayah itu.

Baca: Latar Belakang Ri Sol-ju, Istri Kim Jong-un yang Misterius, Sudah Punya 3 Anak?

Kuburan ini terletak di atas tebing yang menghadap Samudera Pasifik di La Libertad, wilayah utara Peru, kawasan suku asli Chimu, orang pra-Columbus kuno yang menyembah bulan.

Tebing ini terletak di luar kota pesisir barat laut Trujillo, kota terbesar ketiga di Peru yang saat ini dihuni 800 ribu penduduk.

"Kasus pengorbanan manusia memang kerap dilakukan oleh suku Aztec, Maya dan Inca telah dicatat dalam sejarah kolonial Spanyol. Namun pengorbanan anak dalam skala besar peradaban Chimu ini belum pernah diketahui sebelumnya di Amerika atau bahkan di seluruh dunia," kata National Geographic seperti dilansir Kantor Berita AFP.

Investigasi dilakukan oleh tim internasional yang dipimpin oleh penjelajah National Geographic asal Peru, Gabriel Prieto.

Prieto yang merupajan arkeolog dari Universitas Nasional Trujillo dibantu oleh John Verano, antropolog fisik dari Tulane University, New Orleans, AS.

Tim ini menemukan bukti ritual pengorbanan anak-anak terbesar di Amerika , dan kemungkinan dalam sejarah dunia.

Verano berharap penemuan ini merupakan satu-satunya karena sangat tragis dalam peradaban etnis.

Tim ini menyebut temuan tersebut sebagai "Las Llamas."

Baca: Mengapa Wanita Lebih Mudah Kehilangan Gairah? Simak 11 Penyebab dan Tips Menumbuhkannya

.

Penggalian dimulai pada tahun 2011 ketika tim menemukan sisa 42 anak dan 76 llamas di sebuah kuil berusia 3.500 tahun, tak jauh dari lokasi tersebut.

Pada saat penggalian selesai lima tahun kemudian, mereka menemukan lebih dari 140 belulang anak dan 200 llamas muda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved