Tarian Erotis di Pantai Kartini Jepara, Terungkap! Ternyata Izin Ini yang Digunakan Panitia
Video tiga orang wanita berbusana minim menari erotis di Pantai Kartini Jepara viral di media sosial.
TRIBUNJAMBI.COM - Video tiga orang wanita berbusana minim menari erotis di Pantai Kartini Jepara viral di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan tiga orang wanita yang sedang menari erotis dikerumuni ratusan pasang mata yang kebanyakan adalah para pria.
Video tersebut memperlihatkan tiga orang perempuan berpakaian minim menari meliuk-liukkan tubuhnya mengikuti irama house musik.
Sambil menari ketiga wanita tersebut terlihat dikelilingi ratusan orang lainnya.
video yang viral akun gosip itu, Minggu (15/4/2018), terlihat tiga perempuan tersebut hanya mengenakan bikini.
Ketiganya menari di depan ramainya pengunjung, yang kebanyakan adalah para pria.
Meski dikerumuni mayoritas para pria ketiga perempuan tersebut terlihat terus menari.
Pertunjukan semakin panas saat beberapa orang menyemprotkan air dengan selang ke arah ketiga wanita yang tengah asik menari tersebut.
Baca: Kisah Miris Dibalik Jenazah yang Diboncengkan Para Tukang Ojek ke Makam, Terpaksa Karena Hal Ini
Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jepara, Jawa Tengah tengah mendalami kasus merebaknya video yang mempertontonkan adegan tarian erotis di pantai Kartini, Jepara.
Dalam video amatir yang tersebar melalui media sosial itu mengabadikan tiga orang perempuan yang hanya mengenakan bikini berjoget sensual di muka umum dengan diiringi dentuman "House Music".
Tiga perempuan berpakaian serba minim itu asyik meliuk-liukan tubuhnya di hadapan para penonton yang mayoritas lelaki.
Kapolres Jepara, AKBP Yudhianto Adhi Nugroho, menyampaikan, dalam video tersebut merupakan puncak acara reuni komunitas motor Yamaha N Max yang digelar pada Sabtu (14/4/2018) siang.
Baca: Mbah Mijan Lihat Masa Depan Rumah Tangga Vicky Prasetyo dan Angel Lelga, Terawang Ada yang Janggal
"Jadi tarian erotis itu pas bubaran reuni komunitas N Max di Pantai Kartini Jepara sekitar pukul 16.00 WIB. Kami akan proses sesuai dengan koridor hukum," tegas Yudhianto saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/4/2018).
Menurut Yudhianto, pihaknya sangat menyayangkan insiden tersebut bisa terjadi.