Kisah Isra Mikraj, Hingga Nabi Muhammad SAW Dikatakan Pembohong Karena Cerita Ini
Umat Islam mengenal Isra Miraj merupakan perjalanan semalam Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah SWT untuk menjalankan
TRIBUNJAMBICOM - Sabtu (14/4) ini, seluruh umat Muslim akan memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Umat Islam mengenal Isra Miraj merupakan perjalanan semalam Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah SWT untuk menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam.
Dalam perjalanan itu, ada hal penting lainnya, yaitu kendaraan Nabi Muhammad dari bumi menuju Sidratul Muntaha, tempat Rasulullah menerima perintah itu.
Peristiwa itu hanya terjadi dalam semalam.
Baca: Lagi Asyik Insta Story, Lia Waode Ngerekam Sosok Putih di Atas: Sumpah Demi Allah Ada Pocong!
Di masa lalu, sangat mustahil manusia bisa bepergian ke luar bumi, apalagi ke alam yang tidak dihuni manusia seperti Sidratul Muntaha.
Oleh sebab itu, diperlukan kendaraan khusus untuk menuju ke sana.
Ketika Isra Mikraj, Nabi Muhammad difasilitasi Allah sebuah kendaraan canggih bernama Buroq.
Ustad Adi Hidayat dalam sebuah video ceramahnya menjelaskan tentang kisah Isra Mikraj, spesifikasi Buroq dan mengapa Allah menyediakan kendaraan itu khusus untuk peristiwa penting tersebut.
Peristiwa Isra Mikraj ada di Surah Alisra ayat pertama.
Baca: Orang yang Terlalu Pintar Disebut Paling Susah Bahagia, 6 Hal ini Jadi Penyebabnya
Ayat ini berbunyi: Subhaanalladzi asra bi abdihi lailam minal masjidil haroomi ilal masjidil aqsolladzii baaroknaa haulahuu linuriyahuu min aayaatinaa, innahuu huwas samii’ul bashiir.
Artinya: Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
Ayat ini diawali oleh kata subhan yang berarti maha suci, secara peruntukannya adalah guna menolak anggapan-anggapan yang bertentangan dengan keagungan Allah.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena peristiwa ini di luar nalar manusia kala itu yang secara teknologi belum secanggih sekarang.
Kendaraan manusia saat itu kebanyakan berupa hewan seperti kuda dan unta yang tentunya mustahil dipakai bepergian jauh dalam waktu singkat, apalagi sampai ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha yang berada di luar bumi.