Dewan Desak Pemkab Kerinci Selesaikan Pembebasan Lahan Bandara
Anggota DPR RI mendesak Pemkab Kerinci terus menyelesaikan pembebasan lahan bandara Depati Parbo Kerinci. Pasalnya hingga
Penulis: hendri dede | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Anggota DPR RI mendesak Pemkab Kerinci terus menyelesaikan pembebasan lahan bandara Depati Parbo Kerinci. Pasalnya hingga saat ini proses pergantian lahan bandara seluas 30 hektare belum juga selesai. Sedangkan target tahun ini sudah selesai semua soal pergantian ganti rugi lahan untuk perluasan bandara.
Hal ini disampaikan nggota DPR RI Hj Saniatul Latifa saat kunjungan di Bumi Sakti Alam Kerinci, Kamis (29/3). Ini dikatakannya kepada Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci, Juanda didampingi Kepala Bandara Depati Parbo, Deni.
Baca: Merangin Tidak Bisa Memberangkatkan Semua Cabor
HJ.Saniatul Latifa mengatakan terkait kunjungan ia melihat sejauh mana perkembangan Lapangan Bandara Depati Parbo.
"Karena setiap kali kita mengadakan rapat kerja dengan Kementerian Perhubungan yang disampaikan oleh kepala bandara adalah perkara lahan bagaimana Pemda bisa persuasif kepada masyarakat yang belum bisa menyerahkan lahan tersebut. Soal ini diminta cepat selesai," jelasnya.
Saniatul Latifa juga mengharapkan kepada pemerintah daerah dan dinas terkait dan juga masyarakat yang punya lahan untuk duduk bersama dan mendukung program Presiden Jokowi.
Baca: Koni Merangin Punya Utang Rp 1,2 M, Untuk Bayar Bonus Atlet Porprov 2015
Baca: Dana Transfer Menurun 13,9 Persen di Tahun 2017
Anggota DPR-RI Dapil Jambi ini menambahkan bahwa dengan adanya Bandara Depati Parbo jarak tempuh ke Jambi yang dulunya 12 jam sudah menjadi 1 jam. "Ini menunjukkan ekonomi kita akan bertambah maju," katanya.
Sebagai Anggota DPR RI akan berjanji menyelesaikannya dan membantu pengembangan lapangan Depati Parbo.
Sedangkan Padis Kerhubungan kabupaten Kerinci Ir Juanda mengatakan pada tahun 2018 bila lahan tersebut sudah di bebaskan semuanya maka akan dikerjakan di tahun ini. Sampai saat ini yang sudah dibebaskan sudah lebih 9 hektare. Juanda menjelaskan, bahwa ada hambatan yang terjadi dalam proses pelaksanaan pelebaran Bandara Depati Parbo. Tegasnya, karena sebagian besar tanah yang sudah dibebaskan berada cukup jauh dari jalan besar.
Baca: Boomsale dari ACE, dari Diskon 50 Persen Hingga Promo Beli Satu Gratis Satu
Baca: Ayam Gepuk BPK - Sudah Ada Konsumen Pesan Level Tertinggi 70. Berani Coba Pedasnya?
Baca: Pendapatan Lain-lain di Luar PAD Menurun
“Berdasarkan Peta, kita mengalami hambatan untuk menimbun tanah yang sudah diberi ganti rugi. Jalan masuknya susah, sehingga dana bagi pembangunan jalan di lokasi tersebut terpaksa ditunda,” jelasnya.