Suku Anak Dalam

Puluhan Anak SAD Terserang Diare, Satu Dirujuk ke RS

Puluhan warga Suku Anak Dalam (SAD) yang tinggal di wilayah Makekal Hulu Desa Mekar Jaya Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin

Penulis: Herupitra | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/HERUPITRA
Pengobatan puluhan anak SAD yang terserang diare. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Puluhan warga Suku Anak Dalam (SAD) yang tinggal di wilayah Makekal Hulu Desa Mekar Jaya Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin terserang wabah diare. Satu diantaranya terpaksa dirujuk ke rumah sakit daerah Kol Abundjani Bangko.

Informasi yang didapatkan ada sekitar 45 warga yang terserang diare, demam dan batuk filek. Pada umumnya yang terserang adalah anak-anak.

23032018_SAD_diare
Pengobatan puluhan anak SAD yang terserang diare (TRIBUN JAMBI/HERUPITRA)

Baca: Jika Tidak Ada Perubahan, Lelang Sekda Dilakukan pada 2 April 2018

Melihat hal itu, pihak Puskemas Muara Dalang langsung melakukan pengobatan massal. Mereka turun ke pemukiman SAD didampingi Bhabinkamtibmas Polsek Tabir Selatan dan Guru pengajar PKBM SAD, Jumat (23/3).

Kepala Puskemas Muara Delang, Jaswandi dikonfirmasi membenarkan hal itu. Ia mengatakan, telah melakukan pengobatan masalah secara gratis terhadap anak SAD yang terserang diare.

"Sebenarnya pengobatan massal ini kita lakukan dua kali dalam setahun. Tapi ini yang kita lakukan sifatnya mendadak," kata Jaswandi, Jumat (23/3).

Sebab ujarnya, pihaknya mendapat telepon dari guru dan pengurus SAD yang menyebutkan, banyak anak SAD terserang Diare. Berdasarkan informasi tersebut pihak langsung turun ke lapangan.

"Sebelumnya kita dapat informasi banyak anak SAD terserang diare. Informasi tersebut langsung kita tindaklanjuti," ungkapnya.

Ia menyebutkan, sejauh ini SAD yang terserang wabah diare adalah rombongan Temenggung Jeletai dan rombongan ketua adat Ngandun. Untuk data sementara yang terserang penyakit sebanyak 45 orang.

Baca: Kabupaten Muarojambi Kekurangan 400 Guru

Baca: Ranperda Pembentukan 2 Kecamatan di Sarolangun Disetujui Dewan

"Itu belum terdata semuanya, masih akan didata lebih lanjut," ujar Jaswandi.

Dia melanjutkan, selain melakukan pengobatan pihak juga memberi penyuluhan terhadap warga. Terutama bagaimana cara menjaga kesehatan.

"Seperti menerima tahu kepada mereka agar tidak minum air yang belum dimasak. Sebab melalui air yang mentah bisa menyebab mencret dan sakit perut," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved