Ikuti Saran Pemerintah Untuk Padamkan Internet di Bali Terkait Nyepi, ini Keputusan Telkomsel
Adita juga menyatakan bahwa pemadaman internet tidaklah semudah mematikan dan menyalakan lampu listrik.
TRIBUNJAMBI.COM - Telkomsel mengakui telah menerima Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui Direktorat Telekomunikasi untuk melaksanakan Hari Raya Nyepi tanpa internet.
Baca: Terungkap Misteri dari Kebiasaan Soekarno Gunakan Peci Miring
Baca: Kapolri Jenderal Tito Karnavian Direncanakan Akan Berkunjung Ke Jambi, Catat Tanggalnya
Menindaklanjuti Surat Edaran tersebut, Vice President Corporate Communication Telkomsel Adita Irawati mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia (ATSI).
"Sehubungan dengan imbauan untuk pemadaman internet selama Nyepi, kami telah menerima Surat Edaran Kemenkominfo. Saat ini, Telkomsel tengah membahas hal tersebut secara internal dan terus berkoordinasi dengan ATSI," kata Adita seperti dikutip detik.com, Kamis kemarin,
Baca: Pelatih Polandia ini Sebut Egy Maulana Vikri Sakiti Hati Anak Muda di Negara Tempat Klub Barunya
Baca: Inilah Syarat Untuk Daftar Beasiswa Santri Berprestasi PBSB Kementerian Agama, Cek di Sini
Baca: Paksa Puaskan Syahwatnya, Pelaku Pedofilia di Jambi Ancam Sebarkan Foto Panas Korban di Medsos
Adita juga menyatakan bahwa pemadaman internet tidaklah semudah mematikan dan menyalakan lampu listrik.
"Perlu diperhatikan bahwa pemadaman bukan hal yang mudah. 4G untuk clustering Bali saja tidak mudah. Karena begitu dimatikan di satu cluster itu juga akan berdampak ke wilayah lain," paparnya.
Sebelumnya Ketua Umum ATSI, Merza Fachys, mengungkapkan operator seluler menyatakan kesiapannya dalam menjalankan imbauan pemerintah terkait penghentian layanan internet pada Hari Raya Nyepi.
Pihaknya menghargai dan menghormati usulan yang dikemukakan para pemuka keagamaan di Bali agar suasana Nyepi pada tahun ini berjalan khusyuk. "Semaksimal mungkin kami melaksanakan imbauan yang dikatakan oleh pemerintah," kata Merza ditemui di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (14/3/2018).
Meski demikian, kata Merza, para operator seluler tidak menjamin seluruh daerah di Pulau Dewata tersebut akan mengalami pemadaman jalur menuju ke dunia maya.
Sebab, untuk yang bersamaan pemerintah juga mengimbau agar penyelenggara telekomunikasi ini tetap menyediakan akses layanan kepada sektor strategis, misalnya rumah sakit, kebutuhan keamanan untuk polisi dan TNI.
"Kita mencoba melaksanakan imbauan ini. Kalau dikatakan internet mati total, tidak. Imbauannya kan sudah jelas, untuk area strategis itu tidak boleh dimatikan. Misalnya yang rumahnya sebelah rumah sakit, bagaimana misahinnya? Makanya semaksimal mungkin," terang Merza yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Smartfren.