Para Nelayan Kuala Tungkal Takut Melaut. Astaga Ternyata ada Sosok yang Menakutkan Ini
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Pasokan Ikan di pasar ikan Kuala Tungkal hingga saat ini belum normal.
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Pasokan Ikan di pasar ikan Kuala Tungkal hingga saat ini belum normal. Hal ini diakibatkan oleh cuaca yang ekstrem masih terjadi sehingga nelayan belum bisa melaut.
Sejauh ini boleh dikatakan pasokan ikan terasa sedikit berkurang di sejumlah pasar ikan di Kuala Tungkal. Satu di antara warga Kuala Tungkal Idah (29) menyebutkan bahwa, sedikit susah mendapatkan ikan yang diinginkan.
Lapak ikan yang ditemukannya banyak kosong, jika pun ada ikan, harganya lebih tinggi. "Sulitnya cari ikan sekarangi ini, ikan Sembilang tak nampak, " ujarnya di lapak ikan di Harapan, Sabtu (18/2).
Kalau pun ada Ikan kata dia, adalah jenis ikan Gemae, Tongkol, Kembung dan Patin tambak serta udang. Ikan bawal sedikit, harganya juga mahal. Hal itu disebabkan oleh Gelombang tinggi melanda perairan di Tanjab Barat, Tanjab Timur dan Riau membuat nelayan takut melaut. "Nelayan kita banyak yang tak berani turun nampaknya, cuaca kurang bagus," ucapnya.
Kondisi demikian berimbas pada harga ikan. Harga pun naik. Rata rata kenaikan ikan lain pun berkisar pada angka 5 riu hingga 10 ribu rupiah. Roby, salah seorang nelayan mengatakan mereka tetap berusaha melaut.
Meski diakuinya ombak masih tinggi. Namun, bila mereka lama tidak melaut, mereka juga didesak kebutuhan. "Kita tetap melaut. Caranya kita menghindari cuaca dan waktu pergantian angin atau cuaca," ungkapnya.
Mereka berangkat pagi dan sebelum tengah hari mereka akan mencari di pinggiran. Sebab bila masih di tengah maka mereka bisa terancam ombak yang mulai meninggi. Setelah itu, mereka bisa ke tengah lagi atau memilih pulang.
"Gelombang tinggi, ikan akan sulit didapat. Tetapi bagi nelayan pencari udang, ini hal yang bagus. Mereka bisa dapat banyak udang," tutur Roby. (dun)