Wabah DBD

DBD Mewabah di Merangin, Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) mewabah di Kabupaten Merangin. Dari beberapa orang yang terjangkit, seorang korban tak tertolong

Penulis: Herupitra | Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto DBD Mewabah di Merangin, Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia
net
Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra 

TRIBUNJAMBI.COM, Bangko – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) mewabah di Kabupaten Merangin. Dari beberapa orang yang terjangkit, seorang korban tak tertolong dan meninggal dunia. 

Informasi yang didapatkan, para korban tersebut berasal dari desa Sungai Ulak, Kecamatan Nalo Tantan. Di desa tersebut terdapat empat orang yang terserang penyakit DBD

Baca: Sudah Lalui Uji Kelayakan, Tabung LPG Diedarkan Lagi

Mereka yakni, FZ bocah berusia enam tahun, korban yang telah meninggal dunia. Sementara tiga korban lainnya, dikabarkan telah sembuh setelah menjalani pengobatan, yakni Agus Sunandar (20), Feriska Aulia (13) dan Citra Mayang Sari (20). 

Kades Sungai Ulak, Azharudin dikonfirmasi membenarkan jika ada empat warganya yang terserang penyakit DBD. “Ya, ada empat warga saya terserang DBD, satu diantaranya meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit Bangko,” kata Kades. 

Terkait dengan hal ini ujarnya, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Merangin. Bahkan di sekitar korban yang terjangkit telah dilakukan pemoggingan. 

“Namun kita masih ingin dilakukan pemoggingan secara menyeluruh. Alhamdulillah akan dilakukan,” ujarnya. 

Kepala Dinkes Merangin, Solahudin melalui Kabid Pengendalian dan Penangulangan Penyakit, Zamroni dikonfirmasi juga mengakui hal itu. Ia menyebutkan, para korban masuk ke rumah sakit pada Senin (12/2) pekan kemarin. 

Baca: Pascatewasnya Hofsah, Pinggiran Sungai Batanghari di Sungai Jelmu Sepi dari Aktivitas Warga

Baca: Terkait Tabung Gas SNI Lama yang Masih Beredar, Sekda Sudah Bertemu Pertamina. Ini Kesimpulannya

Katanya, adanya korban meninggal dunia karena saat dibawa ke rumah sakit kondisinya sudah kritis. Sehingga pihak rumah sakit tidak bisa menyelamatkannya. 

“Satu korban tak tertolong karena sudah kritis saat dibawa ke rumah sakit. Itu laporan yang kita dapatkan,” ujarnya. 

Saat ini sebut Zamroni, pihaknya tengah mengantisipasi bertambah mewabahnya penyakit DBD tersebut. Yakni dengan cara melakukan fogging radius 100  meter dekat rumah korban. 

“Masyarakat juga meminta fogging dan telah kita laksanakan,” sebutnya. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved