Konflik Manusia dan Satwa
Pascatewasnya Hofsah, Pinggiran Sungai Batanghari di Sungai Jelmu Sepi dari Aktivitas Warga
Pasca tewasnya Hopsah (35) akibat diterkam buaya di Sungai Batanghari desa Pulau Jelmu Kecamatan Tebo Ulu , aktivitas
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pasca tewasnya Hopsah (35) akibat diterkam buaya di Sungai Batanghari desa Pulau Jelmu Kecamatan Tebo Ulu , aktivitas di sungai pada Senin (19/2) terlihat lengang.
Padahal, sebelumnya sungai ini setiap harinya selalu ramai oleh warga yang beraktivitas, baik mencuci maupun mencari ikan.
“Ya, sejak ada warga yang tewas diterkam buaya, aktivitas di sungai menjadi sepi. Warga ketakutan jika masih ada buaya yang berada di sungai itu,” ujar Heri warga desa setempat, Senin (19/2).
Baca: Terkait Tabung Gas SNI Lama yang Masih Beredar, Sekda Sudah Bertemu Pertamina. Ini Kesimpulannya
Ia berharap, petugas Balai Konservasi dan Sumber Daya Mineral (BKSDA) Provinsi Jambi maupun Pemkab Tebo sendiri segera mencari solusi agar tidak ada lagi korban keganasan buaya.
Sebelumnya, warga Desa Pulau Jelmu Kecamatan Tebo Ulu digegerkan atas tewas seorang warga yang diserang buaya di Sungai Batanghari.
Saat itu, korban tengah mandi di jamban di pinggir sungai yang tidak jauh dari rumahnya. Tiba-tiba muncul buaya dan langsung menyerang korban. Buaya membawa tubuh korban ke dalam sungai.
Warga dibantu Basarnas, BPBD, polisi dan TNI ramai-ramai menelusuri aliran sungai untuk mencari korban. Jasad korban ditemukan oleh Pawi (45) warga desa Pulau Renang Seberang Koto Jayo sekitar pukul 07.30 Wib saat dia hendak melihat pukat di pinggir sungai.
Baca: Banjir Bandang Terobos Ruas Jalan Kota Sungai Penuh, Puluhan Rumah Tergenang