Tidak Disangka, Wanita ini Pilih Jualan Jamu dari Pada Kerja Kantoran, Ternyata Lulusan Cumlaude!

Memiliki paras cantik dan pintar rupanya tidak serta-merta membuat wanita yang satu ini menggunakan kelebihannya itu untuk melamar

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Theresa Cristya Alfiani 

TRIBUNJAMBI.COM -  Memiliki paras cantik dan pintar rupanya tidak serta-merta membuat wanita yang satu ini menggunakan kelebihannya itu untuk melamar pekerjaan di perusahaan besar.

Adalah Theresa Christya Alfiani (25), gadis cantik yang lulus kuliah dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi, perusahaan mana yang ragu menjadikannya karyawati?

Baca: Tertangkap Basah di Pengadilan, Wanita Cantik Bercinta dengan Anjing Pitbull

Baca: Tak Puas Vonis Banding 5 Tahun Penjara Rosmansyah, JPU Kejati Jambi Ajukan Kasasi

Tapi, Theresa akhirnya lebih memilih punya usaha sendiri. Ia pernah kerja kantoran, selepas SMA dan saat masih kuliah, tapi itu tidak memuaskannya.Ia lalu berupaya mengembangkan bisnis sendiri, dan kini jadilah jamu bermerek Sinok Kemayu yang sukses lewat penjualan online.

Theresa sukses mengelola dan mengembangkan jamu Sinok Kemayu yang ia jual secara online. Gadis berdarah Dayak kelahiran 16 Juni 1990 ini memanfaatkan resep leluhur yang turun temurun. Ia juga mewarisi dari orangtuanya, yang suka membuat jamu, meski dalam skala kecil.

Baca: Ditembak Polisi, Waspada! Beginilah Modus Pelaku Jambret Beraksi di Wilayah Kota Jambi,

Theresa sebenarnya pernah memulai karier sebagai karyawati. Itu dilakukannya setelah lulus SMA, dengan bekerja di hotel. Tapi, ia tak puas dengan pekerjaannya. Maka, dia melanjutkan kuliah S1 jurusan Komunikasi di Universitas Diponegoro, Semarang.

Selama jadi mahasiswi, Theresa mencoba untuk bekerja lagi. Ia menjadi karyawati pada sebuah kafe dan resto. Banyak ilmu yang ia peroleh,namun tetap saja ada perasaan tidak puas karena bukan usaha sendiri.

Theresa kemudian melirik resep jamu Dayak yang menjadi warisan leluhur. Ia melihat ini sebagai peluang bisnis.Maka, lahirlah jamu kecantikan alami, yang saat itu dikemas dalam botol tanpa merek.

Baca: Hati-hati Kirim Berita Hoax atau Ujaran Kebencian, Bisa Terpantau Aplikasi Cyber Patrol

Cerita soal jamu produk Theresa ini lantas menyebar dari mulut ke mulut hingga mulai banyak dicari. Dia pun mulai menekuni bisnis penjualan jamu tersebut.

Nama atau merek yang digunakannya kemudian adalah Sinok Kemayu. Sinok berarti gadis Jawa, sedangkan Kemayu bermakna centil. Modal awalnya hanya Rp 5 juta, namun kini sudah berkembang pesat melalui penjualan online.

Produk jamu Sinok Kemayu ia perbaiki kualitasnya, termasuk kemasannya, karena pasarnya ternyata tidak hanya dalam negeri, tapi sudah merambah ke Malaysia hingga Jerman.

Baca: Hasil Sidak, Amir Bilang Kehadiran Pegawai Sudah 95 Persen

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved