Subhanallah! Dua Pemuda ini Dengar Suara Adzan Saat Tersesat di Gunung Kerinci

Kisah berharga dialami oleh dua seorang pemuda setelah melewati pengalaman berharga selama lima hari hilang di kawasan TNKS

Editor: Andreas Eko Prasetyo
KOMPAS.com/FIKRIA HIDAYAT
Gunung Kerinci diambil dari Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi, Senin (30/5/2016). 

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah berharga dialami oleh dua seorang pemuda setelah melewati pengalaman berharga selama lima hari hilang di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), akhirnya Yusril (15) dan Candra Ali Putra (22), berhasil berkumpul bersama keluarga.

Kepulangan Chandra dan Yusril ke rumahnya sekitar pukul 19.30 WIB malam kemarin, diantar langsung oleh mobil Rescue Basarnas.

Sesampainya di rumah, Chandra langsung dibawa ke kamar, karena kondisinya yang masih lemah. Selang infus terpasang di tangan kanan Chandra untuk memulihkan tenaganya.

Baca: FOTO: Dua Nelayan Kuala Tungkal Berhasil Ditemukan, Ini Kronologisnya

Sementara itu, Yusril, adik ipar Chandra, terlihat lebih kuat dan langsung membaur dengan keluarga dan ratusan  masyarakat yang sejak pagi sudah menantikan kedatangan mereka pulang ke rumah.

Selama lebih kurang satu minggu berada di hutan, kaki dan tangan kedua korban terlihat lecet, karena melewati semak belukar. Beberapa kuku kaki korban terutama Yusril bahkan copot, karena terlalu lama terendam air.

Baca: Tiga Terdakwa OTT KPK Belum Teregistrasi di PN Jambi

Mereka bertahan hidup dengan memakan pakis.

Yusril, kepada wartawan menceritakan bahwa niat awal mereka ke danau Kaco adalah untuk berlibur dan berfoto, bukan mencari batu cincin seperti banyak yang diprediksi oleh masyarakat. Namun, saat sampai di sungai Manjuto, mereka salah jalur hingga tersesat.

Candra dan Yusril usai ditemukan Tim Rescue
Candra dan Yusril usai ditemukan Tim Rescue (Tribu Jambi)

Selama berada di hutan, Yusril mengaku memakan daun pakis dan meminum air dari sungai untuk bertahan hidup. Saat bertahan hidup di dalam hutan, Yusril sempat bermimpi banyak warga yang mencarinya, dan ditolong oleh seseorang.

"Setiap hari kami berjalan mencari jalan pulang, kalau sore sekitar pukul 17.00 wib, baru mengambil daun untuk alas tidur," kisah Yusril yang diceritakannya kepada warga.

Baca: Alamak, Suami Angkat Tangan, Istri Minta Gituan 3 Kali Sehari Sampai-sampai Lakukan ini

Baca: Menuju Pergerakan Satu Juta Pesawat, Bandara STS Jambi Targetkan Penambahan Infrastruktur

Walau hanya makan pucuk pakis, Yusril mengaku dirinya tidak merasa lapar dan capek. "Tangan saya luka-luka kena duri, tapi tidak terasa sakit," tambahnya, sambil melihatkan bekas luka di tangan

Menariknya, mimpi yang dialami oleh Yusril tersebut semuanya menjadi kenyataan. Bahkan orang yang datang menolongnya persis sama dalam mimpinya. ”Saya diberi minum air dalam cangkir hijau, itu sama dengan dalam mimpi,” jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved