Buah Langka dari Surga, Gac Kini ada di Indonesia lho!
Nama gac mungkin cukup aneh didengar. Apalagi dimakan dan dijual di pasar seperti buah lainnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Nama gac mungkin cukup aneh didengar.
Apalagi dimakan dan dijual di pasar seperti buah lainnya.
Gac atau Momordic cochonchinensis merupakan buah dengan warna oranye kemerahan di bagian luarnya dengan duri tumpul yang memenuhi permukaan.
Baca: Warga di Jambi Tak Tahu Ada Pengalihan Tabung LPG 3 Kg SNI-2007 ke Produksi Tahun 2011
Saat dibuka, bagian dalamnya mirip markisa namun berwarna merah darah.
Buah ini dinikmati dengan cara seluruh isi diambil, dimasukkan ke dalam gelas lalu diaduk dengan sedikit air, lalu diminum.
Buah langka yang memiliki julukan 'fruit from heaven' ini mulai dikembangkan di Gunungkidul, Yogyakarta.
Selama ini, buah ini hanya dikembangkan di Vietnam dan baru-baru ini di Thailand.
Baca: Begini Kronologis Tertembaknya Mahasiswa oleh Oknum Brimob di Klub Malam di Bogor
Budi Kuncoro, warga Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, adalah satu orang yang mengembangkan gac.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai Tenaga Harian Lepas (THL) Dinas Pertanian dan Pangan ini menanam pohon yang tumbuh merambat ini di Desa Siraman.
"Awalnya saya melihat buah ini di internet dan tertarik untuk membudidayakannya. Buah ini menurut penelitian memiliki antioksidan puluhan kali dibandingkan buah lain. Bahkan mengurangi sel kanker, maka saya tertarik mengembangkan buah gac," katanya, Jumat (19/1/2017).
Baca: Saat Insiden Rebutan Senpi Berujung Mahasiswa Tertembak, Oknum Brimob Bersama Calon Istrinya
Budi mengatakan, pengembangan buah gac banyak dilakukan di Vietnam lalu kemudian dikembangkan di Thailand dan sejumlah negara lainnya di Asia Tenggara.
Di Indonesia sendiri, lanjut Budi, saat ini baru menikmati hasil olahan berupa jus yang diedarkan melalui jaringan multi level marketing.