Tim Menyisir Sungai Pengabuan, Susuri Lokasi Pemburu yang Jatuh
Tim terus menyusuri alur sungai, Ada dugaan korban terseret arus Sungai Pengabuan dari lokasi kejadian.
Penulis: Hendri Dunan | Editor: Duanto AS
Laporan wartawan Tribun Jambi Hendri Dunan Naris
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Tim gabungan yang berasal dari Basarnas, Polair Polres Tanjab Barat, Polair Mabes Polri dan BPBD Tanjab Barat, menyisir lokasi pemburu yang tenggelam akibat pompongnya dihantam arus Sungai Pengabuan.
Pencarian korban tenggelam itu masih terus dilakukan di Sungai Pengabuan.
Tim terus menyusuri alur sungai, mulai dari lokasi jatuhnya pompong hingga akhir.
Langkah itu diambil, karena ada dugaan korban terseret arus Sungai Pengabuan dari lokasi kejadian.
Koordinator Pusat Data Informasi BPBD Kabupaten Tanjab Barat, Saiful Anwar, mengatakan ada 39 orang yang terlibat dalam tim gabungan.
Mereka berpencar menyusuri titik-titik lokasi yang dicurigai korban terbawa arus.
"Tim gabungan yang berjumlah 39 orang masing-masing sudah menyebar di beberapa titik untuk mencari korban tenggelam," kata Syaipul Anwar, Selasa (16/1).
Korban pompong tenggelam yang dicari tim gabungan bernama Hariadi (33), warga Desa Pembengis, RT 10, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Dia diduga hilang setelah pompong yang ditungganginya terguling akibat dihantam arus Sungai Pengabuan, Kuala Bram itam.
Sebelumnya, Haryadi baru pulang dari berburu di kebun di Seberang Kota, pada Senin (15/1) sekira pukul 19.15.
"Penyisiran dilakukan, setelah tim melakukan apel dan pembagian areal pencarian di Pelabuhan Marina," kata Saiful Anwar.