Hadiri Pesta, Remaja Ini Tak Menyangka Diperkosa Teman-temannya Hingga Hidupnya Berakhir Tragis!

Fase remaja seringkali menjadi fase pertumbuhan yang sulit. Tubuh mengalami perubahan,

Editor: rida
Warta Kota/Soewidya Henaldi
FOTO ILUSTRASI - AD (kanan) korban pemerkosaan saat mendatangi Polres Bogor, Selasa (6/5/2014) 

TRIBUNJAMBI.COM- Fase remaja seringkali menjadi fase pertumbuhan yang sulit.

Tubuh mengalami perubahan, timbul rasa mencari jati diri, dan menganggap penting pendapat orang lain.

Beberapa orang memiliki masa remaja yang indah.

Tapi banyak pula yang ingin melupakan masa remajanya lantaran mengalami pengalaman mengerikan.

Baca: Pasca Gedung BEI Ambruk, Begini Aktivitas di Tower I Bursa Efek Indonesia Pagi Ini

Baca: BREAKING NEWS: Museum Bahari Kebakaran, 16 Unit Mobil Damkar Dikerahkan

Baca: Geger! Tiga Mayat Anak Kecil Ditemukan Dalam Kamar Mandi. Diduga Bersama Ibunya, Mereka Telah

Nasib tragis dialami oleh remaja asal Darthmouth, Kanada bernama Rehtaeh Parsons.

Umurnya masih 15 tahun pada 2011 lalu ketika ia merasa masa depannya telah direnggut.

Saat itu, seperti yang Tribunnews lansir dari Newsely, Rehtaeh menghadiri pesta bersama temannya.

Namun sayang, pesta itu menjadi awal mula dari petaka.

1
Rehtaeh Parsons (Newsely)

Rehtaeh diperkosa oleh teman-teman sekelasnya sendiri pada malam itu.

Lebih buruk lagi, salah satu dari mereka memotret kejadian tersebut dan menyebarkannya ke seluruh sekolah.

Rehtaeh tidak melaporkan kejadian itu pada ibunya.

Tapi beberapa hari kemudian, Rehtaeh tidak tahan lagi dan akhirnya mengadu sampai menangis.

Sang ibu kemudian langsung membawa anak perempuannya itu ke rumah sakit.

Tapi sayang, nampaknya ada pihak yang tak mau membesarkan masalah tersebut.

Polisi bahkan tidak menginterogasi laki-laki pada malam itu.

Tidak ada usaha apapun untuk menegakkan keadilan bagi Rehtaeh.

2
Rehtaeh Parsons (Newsely)

Kasus Rehtaeh kemudian dilepas begitu saja karena tak memiliki bukti yang cukup.

Setelah itu, hidup Rehtaeh amatlah berat.

Ia dibully di sekolah dan di media sosial.

Rehtaeh menjadi depresi, ia pun merasa ingin mengakhiri hidupnya.

2
Rehtaeh Parsons (Newsely)

Tepat 17 bulan setelah insiden itu, Rehtaeh bunuh diri di kamar mandi.

Saat ibunya menemukannya, semua sudha terlambat.

Rehtaeh mengalami luka otak parah dan dibawa ke rumah sakit.

Beberapa hari kemudian, sang ibu memutuskan untuk mematikan alat bantu kehidupan.

1
Rehtaeh Parsons (Newsely)

Kesempatan Rehtaeh untuk bangun lagi hampir tidak ada.

Polisi pun tak mengambil tindakan apapun dan tak menahan siapapun.

Ayah Rehtaeh berkata bahwa anaknya meninggal lebih karena kecewa, bukan karena dibully.

Karena sekolah maupun polisi tak melakukan apa-apa untuk membantunya menegakkan keadlian.

1
Rehtaeh Parsons (Newsely)

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved