35 Persen Sampah Tak Terangkat ke TPA, Ini yang Dilakukan Pemkot Jambi
Dengan jumlah penduduk lebih kurang 700 ribu jiwa, Kota Jambi menghasilkan 630 ton sampah per hari. 430 ton diantaranya sampah
Penulis: Rohmayana | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dengan jumlah penduduk lebih kurang 700 ribu jiwa, Kota Jambi menghasilkan 630 ton sampah per hari. 430 ton diantaranya sampah organik dan 200 ton sampah anorganik.
Ardi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi mengatakan, dari 630 ton sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Jambi, tidak semuanya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Yang terangkat ke TPA 470 ton atau 74,8 persen,” kata Ardi kepada tribunjambi.com Jumat (22/12).
Baca: Jelang Natal, Kapolres dan Wabup Sarolangun Sidak
Ia menyebutkan, sisa sampah yang tidak diangkat tersebut diolah menjadi barang bermanfaat, seperti kompos, dimanfaatkan pemulung dan diolah bank sampah. Ada 74 Bank sampah di Kota Jambi.
“35,2 persennya diolah menjadi barang yang bermanfaat. Contohnya, ban bekas bisa jadi pot kembang,” katanya.
Ardi mengaku, untuk menangani sampah di Kota Jambi, pihaknya masih kekurangan bak sampah. Seharusnya satu RT harus ada 1 bak sampah. Untuk mengakomodir itu semua, sudah diberikan gerobak sampah. Ada 1355 unit gerobak sampah yang sudah disebar di sejumlah RT.
“Masih ada yang belum. Kita masih perlu penambahan,” ujarnya.
Masyarakat Kota Jambi hanya boleh membuang sampah pada pukul 18.00 WIB-Pukul 06.00 WIB. Jadwal itu sudah diatur dalam Perda nomor 8 tahun 2013.
Baca: Pasca-Aksi Percobaan Bunuh Diri, Warga Minta Lantai Tiga Kincai Plaza Ditutup
Baca: Saat Indri Hilang, Tersangka yang Juga Rekan Kerja Ayahnya Ikut Pura-pura Membantu Mencari
“Buang sampah harus tau waktu,” katanya.
Saat ini sebut dia, jumlah bak sampah yang tersebar ada sebanyak 725 unit, jumlah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) ada 380 unit dan kontainer sampah ada 56 unit.
Untuk menangani sampah di Kota Jambi sebut Ardi, Wali Kota Jambi juga mempunyai program kampung Bantar (Bersih Aman dan Pintar). Kampung bantar itu dilombakan, sehingga warga berlomba-lomba untuk bersih.
“Itulah salah satu cara untuk menjaga kebersihan Kota Jambi,” sebutnya.