Rumah Setya Novanto Digeledah, Fahri Hamzah: Kita Semua Sudah Gila, Presiden Harus Tanggung Jawab!
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah tak terima kediaman Setya Novanto di Jalan Wijaya XIII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017
TRIBUNJAMBI.COM- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah tak terima kediaman Setya Novanto di Jalan Wijaya XIII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017) digeledah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya nggak percaya, kita semua sudah gila," kata Fahri saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (16/11/2017).
Fahri yakin, kalau ada yang berani memerintahkan untuk menjemput paksa Setya Novanto, pasti datang dari orang kuat di negara ini.
Baca: Persekusi Pasangan Kekasih yang Dituduh Mesum, 10 Fakta Ini Terungkap. No 7 Gak Nyangka!
Baca: Payung Teduh Ditinggalkan Sang Vokalis, Benaran Karena Beda Visi Misi Atau?
Baca: China Open 2017 - Marcus/Kevin Kalahkan Pasangan Ganda Putra India Manu Attri/Reddy B Sumeeth
"Sehingga aparat kepolisian khusunya mau saja ikut-ikutan merusak lembaga negara," kata Fahri.
Fahri mengaku mendengar rumor soal keterlibatan KPK dalam gerakan politik menarget Setya Novanto untuk menghancurkan seluruh bangunan negara hukum Indonesia.
"Saya mendengar ada rumor tapi saya tidak percaya. Saya tidak percaya bahwa kita semua sudah gila," kata Fahri.
Baca: Persela Vs Timnas, Sejumlah Bintang Sepak Bola Tanah Air Turut Hadir
Baca: Hasil Liga 2, Irfan Jaya Cetak Gol Tunggal Kemenangan Persebaya 1-0 atas PSISS Semarang
Baca: Setya Novanto Menghilang, Upaya Jemput Paksa KPK Gagal. Kemana Papa Bersembunyi?
"Presiden Jokowi harus bertanggungjawab apabila hal itu terjadi," tambahnya.
Diketahui sebelumnya, Juru bicara KPK, Febri Diansyah akhirnya angkat bicara soal kedatangan penyidik KPK ke rumah Setya Novanto, tersangka korupsi e-KTP di jalan Wijaya, Jakarta Selatan.
"Tim KPK masih berada di lapangan dalam konteks pelaksanaan tugas penindakan KPK," ujar Febri, Kamis (16/11/2017) dini hari di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Febri menambahkan alasan KPK mendatangi rumah Setya Novanto ialah karena panggilan sudah dilayangkan namun dia tidak kooperatif.
"KPK mendatangi rumah SN karena sejumlah panggilan sudah dilakukan sebelumnya namun yang bersangkutan tidak menghadiri," kata Febri