Terungkap Ini Pengakuan Ishak, Bekas Anggota Pasukan Cakrabirawa Tentang Pengkhianatan G30S/PKI
Dalam film propaganda Pengkhianatan G30S/PKI, peristiwa penculikan terhadap enam jenderal pada 1 Oktober 1965 oleh pasukan
TRIBUNJAMBI.COM- Dalam film propaganda Pengkhianatan G30S/PKI, peristiwa penculikan terhadap enam jenderal pada 1 Oktober 1965 oleh pasukan Cakrabirawa, membuat gambaran bahwa pasukan elit itu sangat kejam.
Apalagi satu bocah berusa lima tahun Ade Irma Nasution, turut jadi korban.
Tapi dua bekas anggota pasukan Cakrabirawa; Sulemi dan Ishak, mengatakan yang sebaliknya.
Seperti apa ceritanya?
Berikut kisah lengkapnya seperti dilansir dari Program Saga produksi Kantor Berita Radio (KBR).
Baca: Alexis Ditutup Pemprov DKI, Manajemen Hotel Minta Persamaan Perlakuan Sesuai Perda No 12 Tahun 2013
Baca: Liga Champion, Masih Ada Rekor Gol yang Belum Dipatahkan Ronaldo dan Messi. Ini Catatannya
Baca: Posting Foto di Instagram, Azriel Dinilai Sindir Krisdayanti. Captionnya Makjleb Banget!
Ishak, bekas anggota pasukan Cakrabirawa –pasukan elit pengawal Presiden Sukarno mengisahkan ulang apa yang ia lihat dan ketahui ketika mengantar Komandan Batalyon Cakrabirawa, Letnan Kolonel Untung ke Lubang Buaya pada 1 Oktober 1965.
Lelaki kelahiran 1936 ini mengaku sama sekali tak tahu apa yang terjadi pada dini hari sebelumnya.
“Saya berkali-kali mengatakan. Saya tidak tahu masalah itu. Setahu saya, hanya diperintah Pak Untung supaya ikut, itu saja. Tahu-tahu dibawa ke Lubang Buaya. Di sana adanya ya militer. Angkatan Udara, Angkatan Darat, Brigif, tahu-tahu ada perintah, menjemput jenderal-jenderal. Setelah datang, saya kira hidup-hidup. Ternyata ada yang mati. Pak Yani mati, Haryono mati, Pandjatian mati,” dia mengungkapkan.
Baca: Alexis Berhasil Ditutup, Anggota DPD RI Ini Sindri Ahok. Katanya
30 September 1965, Ishak – yang merupakan bekas ajudan Untung, mengawal Presiden Sukarno menghadiri Musyawarah Nasional Teknik (Munastek) di Istora Senayan.
Esoknya, dia bertugas mengawal Sukarno ke Bogor, Jawa Barat.
Tapi, siang hari, Ishak diperintahkan atasannya Letkol Untung mengantarnya ke Lubang Buaya.