Sy Fasha: Jangan Ada Anak Tiri Anak Kandung
TRIBUNJAMBI.COM,KERINCI - Dalam pembagian pekerjaan kepada kontraktor, pemerintah diminta berlaku adil dan transparan
Penulis: edijanuar | Editor: ridwan
Laporan wartawan tribun Jambi Edi Januar
TRIBUNJAMBI.COM,KERINCI - Dalam pembagian pekerjaan kepada kontraktor, pemerintah diminta berlaku adil dan transparan, serta tidak membeda-bedakan antara rekanan yang satu dengan yang lain.
Hal tersebut, diungkapkan oleh Ketua Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional Provinsi (Gapeknas) Jambi, H Sy Fasya. "Jangan sampai ada anak tiri anak kandung," ujar H Sy Fasya, saat menghadiri Musda Gapeknas Kota Sungaipenuh, Senin (23/4).
Menurutnya, saat ini di mana-mana unsur dinas selalui ingin memaksanakan kehendak, untuk memenangkan rekanan tertentu, yang memiliki hubungan emosional dengan mereka. "Kita berharap hal demikian tidak terjadi lagi".
Jika anggota Gapeknas merasa dicurangi, lanjutnya, Sy Fasya mempersilahan rekanan yang bersangkutan untuk mempertanyakan hal tersebut kepada pihak terkait. "Jangan segan-segan untuk bertanya. Hanya saja harus disampaikan secara sopan dan beretika," jelasnya lagi.
Meskipun demikian, pria yang akan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Jambi ini, mengimbau semua rekanan, untuk menjalin kemitraan dengan pemerintah. "Hubungan dengan pemerintah selama ini sangat bagus. Selaku mitra pemerintah, rekanan hendaknya membantu pemerintah melaksanakan pembangunan," tutur Sy Fasya.
Selain membantu melaksanakan pembangunan, dia juga mengaku Gapeknas banyak membantu pemerintah untuk mendatangkan dana dari luar, karena terbatasnya anggaran APBD untuk membangun Provinsi Jambi.
"Anggota kita juga banyak yang berasal dari parpol, sehingga memiliki jaringan dari pusat. Melalui mereka lah kita bantu melobi pemerintah pusat agar mengucurkan dana untuk Provinsi Jambi," tegasnya.
Sy Fasya mengaku, tidak akan segan-segan memberikan hukuman bagi anggota Gapeknas yang tidak menjalin kerjasama dengan pemerintah, apalagi jika sampai di0blacklist karena tidak bisa bekerja dengan baik.
"Jika memang melanggar aturan, maka kartu keanggotaannya akan kita cabut selama dua tahun. Di Kerinci saja ada dua rekanan yang KTA-nya kita cabut. Namun kita tidak sembarangan mencabut KTA, karena terkadang rekanan yang di-blacklist juga tidak selalu salah".
Di era saat sekarang ini, Sy Fasya mengingatkan agar rekanan untuk profesional. "Dalam dua tahun ke depan, semua sistem penawaran dan tender sudah melalui internet. Semua kontraktor di Indonesia bisa ikut, yang membuat persaingan semakin ketat," sebutnya.
Sementara Walikota Sungaipenuh, Asyafri Jaya Bakri, diwakili oleh Asisten II, Yulia Roza mengharapkan, keberadaan Gapeknas di Kota Sungaipenuh, mampu meningkatkan kualitas pembangunan yang lebih baik lagi.